JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengkritik Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang mengatakan unggahan video "Potong Bebek Angsa PKI" adalah sebuah bentuk kreativitas.
Menurut Ernest, konten video tersebut sudah tak dapat dikategorikan sebagai wujud kreativitas.
"Di dialog terakhir saya dengan Bung Fadli Zon, di salah satu TV nasional, Bung Fadli Zon masih ngotot atau kekeuh bahwa itu kreativitas," katanya di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Baca juga: Politisi PSI Laporkan Fadli Zon Terkait Video Potong Bebek Angsa PKI
"Jadi kalau sebenarnya Bung Fadli Zon mengatakan bahwa ini kreativitas, saya akan katakan kembali, Bung Fadli Zon, kreativitas ada batasnya, semua hal di dunia ini ada batasnya," tuturnya.
Ia khawatir konten pada video tersebut mencederai demokrasi di Indonesia serta berpotensi memecah-belah masyarakat.
Baca juga: Fadli Zon Minta Masyarakat Awasi Kampanye Jokowi
Padahal, seharusnya pilpres mendatang disambut dengan kesejukan. Oleh sebab itu, ia mengajak Fadli untuk saling adu gagasan, dibanding saling menyebarkan hoaks.
"Kalau semua orang mengatakan kreativitas, lalu bisa bertindak sesuka hatinya, apa nanti tidak anarkistis? Kita kan harus hidup penuh rasa damai, penuh rasa sejuk menyambut pilpres mendatang," tuturnya.
"Kita masih ada tujuh bulan ke depan, yuk berdebat soal ide, gagasan, program, itu lebih sehat dan juga lebih senang tentunya," lanjut dia.
Sebelumnya, Rian telah melaporkan Fadli ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait unggahan video itu di akun Twitter milik Fadli.
Pelaporan tersebut tercatat dengan nomor pelaporan LP/B/1189/IX/2018/BARESKRIM, dengan dugaan tindak pidana Konflik Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dan penyebaran berita bohong (hoaks).
Peraturan yang dijeratkan kepada Fadli Zon terdiri dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik.
wah keren "Goyang Bebek Angsa" pic.twitter.com/wMxHvdPMU5
— Fadli Zon (@fadlizon) September 21, 2018
Fadli mengunggah video tersebut pada 21 September 2018.
Video tersebut menggambarkan 3 orang laki-laki dan 6 orang perempuan yang menari sambil mengenakan topeng penguin.
Mereka menari diiringi lagu "Potong Bebek Angsa" dengan lirik yang sudah dimodifikasi. Lirik yang dinyanyikan menyindir pasangan calon Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.