Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kekuatan Ustaz Somad dan Salim Segaf yang Bisa Dongkrak Prabowo

Kompas.com - 31/07/2018, 17:34 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri dinilai memiliki kekuatan untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Namun, modal tersebut masih modal dasar.

Menurut Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Danny JA, Adrian Sopa, modal dasar tersebut andai dikembangkan maka bisa mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Keduanya punya basis massa real ya. Misalnya, Salim Ketua Majelis Syuro PKS yang punya basis massa yang kuat," ujar Adrian di Kantor LSI, Jakarta Selasa (31/7/2018).

Selain PKS punya basis massa yang kuat, Adrian juga menilai sosok Salim Segaf merupkan representasi tokoh Islam dan tokoh Indonesia bagian timur. Hal ini dinilai melangkapi Prabowo yang berlatar belakang militer dan berasal dari Jawa.

Baca juga: Digadang-gadang Jadi Cawapres Prabowo, Bagaimana Elektabilitas Abdul Somad dan Salim Segaf?

Sementara itu, Ustaz Somad juga dinilai punya basis massa yang tidak sedikit. Sebab, ia dikenal sebagai tokoh yang kerap keliling ke daerah-daerah untuk ceramah.

"Kita tahu dia setiap hari bisa berapa tempat keliling pengajian. Lalu dari isu sejauh ini, positif bahwa dia sebagai alim ulama yang mengerti kebutuhan anak muda, keras untuk hal yang dianggap benar, dan sebagainya," kata dia.

Baca juga: SBY-Salim Segaf Nostalgia Kedekatan Demokrat dan PKS pada Pemilu 2014

Namun, Adrian menilai bahwa kekuatan tersebut tidak cukup dan perlu dikembangkan dari sisi elektabilitas atau tingkat keterpilihan.

Sebab. berdasarkan data LSI, elektablitas kedunya tidak sampai 5 persen, masih sangat rendah.

"Jadi PR mereka secara kapalibitas mempuni dibidangnya masing-masing. Tetapi memang harus disinkronkan dan harus mempuni mengelola pemerintahan. Ini yang belum muncul dari keduanya," ucap dia.

Kompas TV Pertemuan dengan pimpinan PKS itu dikabarkan membahas hasil konsolidasi politik antara Prabowo dan SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com