JAKARTA, KOMPAS.com - Ustaz Abdul Somad menolak untuk menjadi cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Ia beralasan hendak fokus di bidang pendidikan dan dakwah.
Hal itu disampaikan Abdul Somad melalui akun resmi Instagramnya, @ustadzabdulsomad, Senin (30/7/2018).
"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah (anak Sayyidina Umar) sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," katanya.
Baca juga: PDI-P: Apa Prabowo dan Ustaz Abdul Somad atau Salim Segaf Kuat Hadapi Jokowi?
Ia pun menyarankan agar Prabowo berpasangan dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri yang namanya juga direkomendasikan dalam Ijtima (Pertemuan) Ulama sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Menurut dia, pasangan Prabowo-Salim merupakan perpaduan yang tepat. Sebab, keduanya mewakili pemilih Jawa dan luar Jawa serta mewakili kalangan nasionalis dan religius.
"Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim," kata Abdul Somad.
Baca juga: Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf Diperjuangkan Jadi Cawapres Prabowo
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Sedangkan calon wakil presiden yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad.
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018).