Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Pilkada, Gerindra Makin Intensif Bangun Koalisi bersama PKS-PAN

Kompas.com - 28/06/2018, 20:51 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa pasca-Pilkada Serentak 2018, partainya akan lebih intensif membangun koalisi oposisi untuk mengusung sang ketua umum, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Partai Gerindra memprioritaskan pembentukan koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Selain itu, kata Fadli, Partai Gerindra juga akan menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kami akan merajut koalisi secara intensif, lebih serius. Saya kira prioritas Gerindra tetap dengan PKS dan PAN, mungkin dengan Demokrat yan belum nyatakan sikap. Kami lihat juga dengan PKB," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKS Kalah Pilkada Provinsi di Jawa Versi "Quick Count"

Fadli menuturkan, jika dilihat dari konstelasi Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah, maka dapat terlihat hasil kerja sama antara Gerindra, PKS, dan PAN.

Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat beberapa lembaga survei, pasangan Sudrajat dan Syaikhu memperoleh suara yang cukup signifikan di urutan kedua. Pasangan Asyik bersaing ketat dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di peringkat pertama.

Sementara itu, di Jawa Tengah, perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah melonjak dan bersaing ketat dengan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan perolehan Ganjar Pranowo-Taj Yasin sebesar 58,34 persen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah 41,66 persen.

Baca juga: Berkaca Pada Pilkada, Gerindra Anggap Mesin Partai Semakin Kuat

Padahal, hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2018 menyatakan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin sebesar 76,6 persen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah 15 persen.

"Saya kira di daerah seperti Jabar dan Jateng sudah menunjukkan kerja sama yang erat antara Gerindra, PAN dan PKS. Mereka juga partai yang belum nyatakan dukungan, malah kecenderungannya bersama kami di luar pemerintahan sebagai oposisi," kata Fadli.

Menurut Fadli, dalam penjajakan koalisi akan dibicarakan mengenai format capres-cawapres yang akan diusung, strategi pemenangan, visi Misi, hingga power sharing atau pembagian kekuasaan.

Pembahasan tersebut akan menjadi pembicaraan di level pimpinan partai politik.

"Tentu saja tidak bisa dipisahkan kalau koalisi ada power sharing, membagi tugas dan sebagainya," ucap Fadli.

Kompas TV PDI-P juga menegaskan proses demokrasi di pemilu harus jauh dari sentimen SARA, ujaran kebencian, dan berita bohong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com