Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Peralatan Ini Digunakan Basarnas untuk Cari Korban KM Sinar Bangun

Kompas.com - 21/06/2018, 10:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penyelamatan dan Pertolongan atau Basarnas menyatakan serius dan optimal dalam melakukan pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

Basarnas menjadi penanggung jawab pencarian para korban.

Dalam pencarian ini, kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi, pihaknya dibantu oleh TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat setempat.

Baca juga: Ketua DPR Minta Polisi Usut Tuntas Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Basarnas menurunkan 70 personil termasuk adalah Basarnas Special Group (BSG) yang mempunyai kemampuan menyelam hingga kedalaman tertentu.

Sejumlah peralatan pun digunakan Basarnas untuk melakukan pencarian.

"Kami menggunakan suatu alat yang dinamakan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) yang bisa mendeteksi di dalam air dan portable," ujar Syaugi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Jokowi Sampaikan Duka Cita atas Musibah KM Sinar Bangun di Danau Toba

Syaugi mengungkapkan, karena musibah tersebut terjadi di danau, Basarnas tak bisa menggunakan alat yang besar. Basarnas sendiri memiliki kapal dan ROV besar, namun tidak bisa dibawa ke danau.

Para penyelam juga dilengkapi peralatan yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencarian di dalam air dan untuk dapat mengangkut korban.

Alat yang dinamakan rotinor itu memungkinkan seorang penyelam mengangkut 6 orang korban.

Baca juga: Keluarga Korban Kecewa Cara Kerja Tim Pencari Korban KM Sinar Bangun

"Alat itu dinamakan rotinor yang punya kecepatan tertentu sehingga bisa membawa penyelam beserta korban dengan mudah di dalam air," ungkap Syaugi.

Penyelam juga dilengkapi alat yang dinamakan jet booth. Syaugi menjelaskan, alat itu ditempel di pinggang penyelam dan berfungsi untuk mempercepat pergerakan penyelam di dalam air.

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) pukul 17.15. Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga sejauh 500 meter.

Baca juga: Menhub: Pemerintah Sekuat Tenaga Cari Korban KM Sinar Bangun yang Hilang

Pada saat peristiwa itu terjadi, cuaca dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang dan petir. Ketinggian gelombang diperkirakan hingga mencapai 2 meter.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com