JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pihak memprediksi puncak arus mudik hari raya Idul Fitri terjadi pada Rabu (13/6/2018) dan Kamis (14/6/2018).
Hal ini diungkapkan antara lain oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi juga mengungkapkan hal senada.
"Hari ini dengan besok (Selasa) biasa, Rabu dan Kamis (13-14/6/2018) puncak (arus mudik) lagi," kata Budi di Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin.
Baca juga: 7 Tips Kesehatan agar Anda dan Keluarga Tak Gampang Sakit Saat Mudik
Meskipun demikian, Budi menyatakan, hari pertama Idul Fitri atau Jumat (15/6/2018) juga kemungkinan besar menjadi puncak arus mudik. Hal ini berdasarkan hasil studi Litbang Kemenhub.
Menurut Budi, prediksi tersebut sejalan dengan panjangnya periode cuti bersama yang diberlakukan pemerintah.
Dengan demikian, masyarakat memiliki waktu yang relatif lebih fleksibel untuk melakukan perjalanan mudik.
Baca juga: Banyak Mudik Gratis, BPTJ Berharap Pemudik dengan Sepeda Motor Berkurang
Perkiraan Budi adalah ada masyarakat, khususnya pegawai swasta, yang merayakan hari Lebaran terlebih dahulu di rumah. Kemudian, siang hari pada hari pertama Lebaran, mereka melakukan perjalaman mudik.
"Perkiraan saya, ini kan liburnya panjang, jadi banyak orang kantoran di hari pertama (Lebaran) di Jakarta dulu, ke keluarga dan sebagainya, siangnya baru pulang (ke kampung halaman), karena besoknya liburnya masih lama," jelas Budi.
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, pada hari ini, jumlah penumpang berangkat pada seluruh moda transportasi angkutan Lebaran mencapai 302.416 orang.
Baca juga: Puncak Arus Mudik dengan Sepeda Motor Diprediksi pada H-3 dan H-2
Secara kumulatif tahun 2018, jumlah keberangkatan penumpang seluruh moda angkutan mencapai 4.471.828.
Dari angka tersebut, jumlah penumpang angkutan jalan mencapai 1.281.721 orang dan penumpang angkutan penyeberangan mencapai 665.777 orang.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan kereta api mencapai 903.535 orang. Jumlah penumpang angkutan laut mencapai 558.286 orang.
Adapun jumlah penumpang angkutan udara tercatat mencapai 1.332.509 orang. Dengan demikian, jumlah penumpang terbanyak adalah pada angkutan jalan dan angkutan udara.