Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Minta Pemerintah Serius Penuhi Hak Buruh

Kompas.com - 01/05/2018, 13:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaonan Daulay berharap pemerintah serius memikirkan kesejahteraan buruh, terutama menyangkut hak-hak dasar para buruh.

Menurut Saleh, hak dasar yang harus dipenuhi, yaitu kontrak kerja, upah minimum, hingga waktu libur dan cuti.

"PAN meminta pemerintah membuKtikan keseriusannya. Kita minta bukti dari pemerintah mana tuntutan buruh yang dipenuhi?" ujar Saleh di gedung DPP PAN, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

(Baca juga : Buruh: Belum Tifus, Belum Loyal...)

Saleh melihat, pemenuhan hak dasar buruh selama beberapa tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo belum maksimal.

Ia ingin pemerintah menunjukkan bukti valid terkait pemenuhan hak buruh.

Di sisi lain, pemerintah juga diharapkan menuntaskan janji membuka 10 juta lapangan pekerjaan.

Sebab, kata dia, banyak angkatan kerja Indonesia yang berpendidikan semakin kesulitan mendapatkan pekerjaan.

"Mestinya kalau Menteri Hanif (Menteri Tenaga Kerja) mengatakan itu dua juta (lapangan kerja) setahun, ini sudah tahun keberapa mestinya bisa terpenuhi. Sekali lagi kami menginginkan memberikan bukti dan data itu. Karena ini penting membuktikan keseriusan pemerintah," kata dia.

(Baca juga : Moeldoko: Selamat Hari Buruh, Salurkan Aspirasi dengan Damai)

Sebab, jika pemerintah gagal memenuhi janji 10 juta lapangan pekerjaan, maka negara dianggap lalai melaksanakan amanah konstitusi dalam menjamin penghidupan layak bagi masyarakatnya.

"Jangan hanya statement saja. Kita melihat pengangguran masih luas, tidak hanya dirasakan golongan menengah ke bawah, tapi juga golongan berpendidikan," ujar dia.

Di sisi lain, Saleh ingin pemerintah membuka secara transparan isi Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah dan Republik Rakyat Tiongkok di awal periode pemerintahan Jokowi.

"Pasalnya, ada dugaan bahwa MoU tersebut ditindaklanjuti dengan pelaksanaan turn-key project dimana proyek-proyek Cina di Indonesia mengharuskan tenaga kerjanya didatangkan dari sana," katanya.

Sehingga kesepakatan ini harus dibuka secara transparan mengingat perdebatan dan keberadaan tenaga kerja asing semakin meresahkan.

"PAN meminta agar turn-key project yang melibatkan investasi Tiongkok di Indonesia dan investasi asing pada umumnya ditinjau kembali karena dinilai tidak menguntungkan Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com