Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Merasa SBY Tak Perlu Beri Peringatan Kepada Penegak Hukum

Kompas.com - 18/04/2018, 19:49 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung M Prasetyo menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak perlu mengingatkan mengenai kinerja penegak hukum menjelang tahun politik.

Ia memastikan bahwa kerja penegak hukum, khususnya Kejaksaan Agung, akan bekerja sesuai koridor yang ada.

"Tidak perlu khawatir lah. Semua kan selalu terbuka. Tidak ada sesuatu yang bisa disembunyikan," kata Prasetyo di Istana Bogor, Rabu (18/4/2018).

(Baca juga: SBY: Semoga Penegak Hukum Tidak Kesusupan Agen Politik)

 

Hal ini disampaikan Prasetyo menanggapi kicauan yang ditulis SBY di akun Twitter-nya @SBYudhoyono. Presiden keenam RI itu menyampaikan harapan agar menjelang pemilu 2019 tak berlaku hukum rimba, dimana yang kuat pasti menang dan yang lemah pasti kalah.

 

"Dari dulu juga enggak ada hukum rimba dong. Enggak ada penegakan hukum hukum rimba. Itu zaman dulu kala mungkin seperti itu, cuma Tarzan seperti itu," kata Prasetyo.

Prasetyo mengatakan, semua prosedur hukum serba terukur berjalan atas fakta dan bukti. Oleh karena itu, ia menilai pernyataan SBY itu tak perlu ditanggapi lebih jauh.

"Enggak perlu ditanggapi karena memang tidak berlaku hukum rimba seperti itu. Untuk apa ditanggapi?" kata dia.

(Baca juga: PDI-P: Kami Selalu Menentang Hukum Rimba)

 

Mengenai SBY yang juga berharap penegak hukum tak disusupi kepentingan politik, Prasetyo pun menegaskan bahwa Kejaksaan adalah lembaga yang tidak terafiliasi partai politik manapun. Oleh karena itu, Kejaksaan akan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

"Memang seharusnya demikian. Tidak harus diingatkan pun tentu itu yang harus dilakukan," kata mantan politisi Partai Nasdem ini.

Kompas TV Menko Polhukam Wiranto mendatangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com