Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pertemuan Tertutup, Wiranto dan SBY Kompak Tutup Mulut

Kompas.com - 18/04/2018, 12:27 WIB
Moh Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan tertutup tersebut digelar di kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).

Berdasarkan pantauan di lapangan pertemuan digelar kurang lebih sejak pukul 10.30 WIB. Pertemuan berlangsung kurang lebih 1,5 jam.

Mobil Innova berkelir hitam yang ditumpangi Wiranto diketahui keluar rumah SBY pada pukul 11.49 WIB.

(Baca juga: Pertemuan SBY dan Wiranto Bahas Situasi Jelang Pemilu 2019)

 

Tak lama, giliran mobil SBY, Vellfire berwarna hitam menyusul mobil Wiranto keluar pada pukul 11.53 WIB.

Keduanya enggan mengeluarkan pernyataan sedikit pun, meski sempat ditanya para awak media yang sudah menunggu di depan kediaman SBY.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan membenarkan dua tokoh nasional sekaligus pimpinan partai politik itu bertemu.

Hanya saja, Hinca mengaku belum tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

"(Pertemuan) benar di Kuningan. Tapi saya belum tahu apa yang dibicarakan," ujar Hinca melalui pesan singkatnya, Rabu (18/4/2018).

(Baca juga: Wiranto Bertemu SBY)

Sebelumnya, informasi pertemuan itu pertama kali diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota di Gedung Bidakara, Rabu.

Mengawali pidatonya, Tjahjo mengungkapkan bahwa Wiranto harus meninggalkan acara itu karena hendak bertemu SBY.

"Pak Wiranto mau ketemu teman baiknya, Pak SBY," kata Tjahjo.

Wiranto yang langsung dihampiri wartawan membenarkan informasi tersebut.

(Baca juga: Wiranto: Daripada Bicara di Medsos, Lebih Baik Bertemu Dulu...)

"Saya ini sekarang jabatannya apa? Menko Polhukam kan? Ya menteri koordinator ada politiknya. Makanya saya sendiri sebagai pejabat politik di negeri ini harus berkomunikasi dengan semua pimpinan partai politik," ujar Wiranto.

Namun, ia menolak menyampaikan waktu dan lokasi pertemuan dengan SBY.

Kompas TV Oleh karena itu, Wiranto mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan isu-isu menyesatkan yang tersebar di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com