JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai, pertemuan antara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu cara Presiden Joko Widodo membangun dialog.
Dialog tersebut bertujuan membangun kerja sama dalam mengatasi segala persoalan bangsa.
"Secara khusus, Bapak Wiranto berdialog dengan Bapak SBY ini merupakan hal yang positif. Bagaimanapun kepemimpinan nasional harus dibangun dengan semangat gotong royong," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
(Baca juga: Seusai Pertemuan Tertutup, Wiranto dan SBY Kompak Tutup Mulut)
"Dengan berdialog ini, kita bisa saling memahami dan kemudian bekerja sama untuk mengatasi masalah bangsa," katanya.
Menurut Hasto, Presiden Jokowi selalu mengedepankan dialog, termasuk dengan para elite partai politik.
Selain itu, lanjut Hasto, pertemuan tersebut juga untuk mencari titik temu dan memahami apa yang menjadi harapan Partai Demokrat.
"Bapak Wiranto sebagai Menko Polhukam melakukan pertemuan dengan Pak SBY ini juga merupakan bagian dari kebijakan Bapak Jokowi yang terus mengedepankan dialog," ucapnya.
Sebelumnya, Wiranto mendatangi kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).
(Baca juga: Wiranto: Daripada Bicara di Medsos, Lebih Baik Bertemu Dulu...)
Berdasarkan pantauan di lapangan, pertemuan digelar lebih kurang sejak pukul 10.30. Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam.
Seusai pertemuan, keduanya enggan mengeluarkan pernyataan sedikit pun meski ditanya para awak media yang sudah menunggu di depan kediaman SBY.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membenarkan dua tokoh nasional sekaligus pimpinan partai politik itu bertemu.
Hanya saja, Hinca mengaku belum tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
"(Pertemuan) benar di Kuningan, tetapi saya belum tahu apa yang dibicarakan," ujar Hinca melalui pesan singkatnya, Rabu (18/4/2018).