Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu SBY, Wiranto Minta Masukan Presiden Ke-6 dan Ketum Parpol

Kompas.com - 18/04/2018, 15:09 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengungkapkan bahwa pertemuan antara dirinya dengan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas permasalahan seputar situasi politik nasional.

"Sebagai Menko Polhukam saya harus memahami betul kondisi nasional pada saat kita menghadapi pemilu," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).

"Pak SBY itu kan pertama, beliau mantan presiden, perlu kita dengarkan pendapatnya masalah-masalah politik nasional. Kondisinya bagaimana, dan bagaimana kira-kira ke depan, antisipasi beliau seperti apa, saya dengarkan," kata Wiranto.

Dalam pertemuan itu, Wiranto juga meminta pandangan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat terkait situasi politik nasional.

(Baca juga: Soal Pertemuan Wiranto dan SBY, Ini Respons PDI-P)

Menurut Wiranto, pemerintah perlu meminta pandangan dari berbagai pihak dalam menjaga stabilitas politik nasional jelang pemilihan umum (pemilu).

"Beliau (SBY) juga ketua partai politik sehingga juga punya satu pandangan tentang situasi politik nasional sekarang. Berkembangnya bagainana kira-kira, apa yang harus dilakukan dalam rangka tetap menjaga stabilitas politik nasional menghadapi pemilu," tutur Wiranto.

Selain itu, lanjut Wiranto, keduanya juga membahas persoalan keamanan nasional.

"Beliau dulu, kan, juga pernah mengelola masalah keamanan nasional pada saat saya dulu menjadi panglima. Beliau menjadi seorang kepala staf waktu itu, juga punya pandangan tentang keamanan nasional," kata Wiranto.

(Baca juga: Usai Pertemuan Tertutup, Wiranto dan SBY Kompak Tutup Mulut)

Wiranto mendatangi rumah SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).

Berdasarkan pantauan di lapangan, pertemuan digelar pukul 10.30 WIB. Pertemuan berlangsung kurang lebih 1 jam 30 menit.

Seusai pertemuan, keduanya enggan mengeluarkan pernyataan sedikit pun meski sempat ditanya para awak media yang sudah menunggu di depan kediaman SBY.

Kompas TV Beberapa petani merasa malu karena sebagai penyangga beras nasional, raskin yang dinikmati warga miskin justru kualitasnya buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com