Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut dan Andi Widjajanto Disebut Sudah Siapkan Tim Pemenangan Jokowi

Kompas.com - 22/03/2018, 21:19 WIB
Ericssen,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Asia Times

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dikabarkan sudah menyiapkan tim khusus untuk pemenangan Pemilihan Presiden 2019 dengan melibatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Wartawan asal Selandia Baru yang pernah lama berkedudukan di Indonesia, John McBeth, menulis peran yang dijalankan Luhut dan Andi Widjajanto.

Dikutip dari situs Asia Times, Rabu (21/3/2018), McBeth menyebut bahwa Luhut Pandjaitan memang belum membentuk tim pemenangan Jokowi untuk Pilpres 2019 secara formal.

Akan tetapi, Luhut disebut sudah menghidupkan kembali Brava Lima, kelompok yang terdiri dari lebih 20 pensiunan jenderal, sebagian besar dari Akademi Militer angkatan 1970, yang memainkan peranan penting di balik kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014.

Nama mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga menyeruak. Andi disebut telah ditunjuk sebagai pimpinan "Tim Charlie" beranggotakan 15 pensiunan jenderal yang siap untuk memenangkan Jokowi.

(Baca juga: Cawapres Jokowi, Mahfud MD dan Airlangga Dinilai Jadi Kandidat Kuat)

Namun, saat dikonfirmasi, Andi mengaku tidak tahu mengenai keberadaan Tim Charlie. Andi bahkan menjelaskan bahwa dia menyiapkan kelompok kerja yang membahas hubungan sipil-militer.

"(Saya) tidak tahu tentang Tim Charlie. Yang sedang saya siapkan Pokja 8, fokusnya tentang hubungan sipil-militer," kata Andi Widjajanto saat dihubungi Kontributor Kompas.com di Singapura, Ericssen, Kamis (22/3/2018).

Andi menjelaskan, ada dua kajian yang dia lakukan, yaitu transformasi pertahanan dan reformasi sektor keamanan.

Adapun, Luhut Pandjaitan sebelumnya mengaku tidak terlalu terlibat dalam pembahasan Pilpres 2019, terutama dalam menjaring nama cawapres.

(Baca: Tak Ikut Menjaring Cawapres Jokowi, Ini Alasan Luhut Pandjaitan)

Saat ditanya mengapa Luhut yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi tidak diikutsertakan di dalam penjaringan cawapres pendamping Jokowi, Luhut tidak menjawab serius.

"Saya mendapatkan tugasnya itu menjaring nama kamu (jurnalis)," katanya sembari tertawa.

"Enggaklah. Saya kan bukan bidang begitu-begituan. Mana saya mengerti itu, ya," ujar dia.

Saat dibandingkan dengan perannya menjadi penghubung Jokowi dengan sejumlah kalangan ketika Pilpres 2014 dengan jelang Pilpres 2019 saat ini, Luhut tidak menjawab secara jelas.

"Ya aktif kan masa saya ceritakan ke kamu," ujar Luhut.

John McBeth merupakan wartawan senior yang menghabiskan kariernya menuliskan mengenai politik Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Dia pernah menulis untuk harian Singapura Straits Times selama 11 tahun. Saat ini dia aktif menulis di Asia Times, The Nikkei Asian Review, dan The South China Morning Post.

McBeth juga penulis buku The Loner: President Yudhoyono's Decade of Trial and Indecision yang berisi uraian komprehensif 10 tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kompas TV Pengurus PDIP dan Golkar bertemu dan membahas cara meningkatkan tingkat keterpilihan Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com