JAKARTA, KOMPAS.com — Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak terlibat dalam menjaring nama calon wakil presiden pendamping Joko Widodo untuk Pilpres 2019.
"Itu urusannya Pak Mensesneg. Saya kan enggak urusan yang begitu-begitu," ujar Luhut ketika diwawancara media di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa (13/3/2018).
(Baca juga: Mensesneg Pimpin Tim Internal Jaring Cawapres Jokowi)
Saat ditanya mengapa Luhut yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi tidak diikutsertakan di dalam penjaringan cawapres pendamping Jokowi, ia tidak menjawab serius.
"Saya mendapatkan tugasnya itu menjaring nama kamu (jurnalis)," katanya sembari tertawa.
"Enggaklah. Saya kan bukan bidang begitu-begituan. Mana saya mengerti itu, ya," lanjutnya.
Saat dibandingkan dengan perannya menjadi penghubung Jokowi dengan sejumlah kalangan ketika Pilpres 2014 dengan jelang Pilpres 2019 saat ini, Luhut tidak menjawab secara jelas.
"Ya aktif kan masa saya ceritakan ke kamu," ujar Luhut.
Diberitakan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno memimpin tim internal untuk mencari calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
Hal ini diungkapkan Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno.
(Baca juga: Mensesneg Akui Mulai Diskusi Sosok Cawapres bagi Jokowi)
"Memang Pak Pratikno dianggap orang yang paling dekat, paling dipercaya, orang kampus sehingga kalau orang kampus dianggap imparsial, tidak mudah berpihak," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).
Pratikno sendiri membantah ada tim yang secara formal dikepalai dirinya sedang bekerja menjaring nama-nama bakal calon wakil presiden bagi Joko Widodo untuk Pilpres 2019.
Namun, ia tidak memungkiri topik siapa yang cocok untuk mendampingi Jokowi nanti sedang dalam pembahasan orang-orang dekat Jokowi saat ini.
"Enggak ada tim internal formal seperti itu. Namun, bahwa sudah ada diskusi-diskusi (calon wakil presiden), iya, tetapi tidak sampai dibentuk tim formal, enggak ada," ujar Pratikno saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Senin.