Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Kekalahan Ahok, Jokowi Dinilai Perlu Cawapres Tokoh Islam

Kompas.com - 16/03/2018, 20:32 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai, Presiden Joko Widodo perlu memilih cawapres 2019 dari kalangan tokoh Islam yang kuat.

Ia menuturkan, hal itu penting dilakukan karena Jokowi kerap kali mendapatkan serangan politik dengan isu agama pasca pilkada DKI Jakarta 2017 yang menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Faktanya Pak Jokowi diserang denga isu-isu agama," ujarnya dalam acara diskusi Para Syndicate, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Pada Pilkada DKI 2017 pula, muncul momentum politik identitas. Menurut Abdul, kelompok tersebut menamakan dirinya kelompok 212 dan sebagainya.

Baca juga : Rayuan Cak Imin untuk PDI-P, Kenakan Batik Merah ke Makam Marhaen

Selain itu, Jokowi juga diserang dengan berbagai isu lainnya misalnya yang kerap disampaikan Jokowi sediri yakni isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan, Jokowi juga dituduh komunis.

Menurut dia, dari berbagai hal tersebut. Figur cawapres Jokowi pada pilpres 2019 haruslah figur yang bisa menjawab berbagai isu-isu tersebut sehingga tidak menjadi liar.

Berdasarkan pengalaman 2014, tutur dia, saat muncul majalah obor dengan berbagai tulisan yang menyudutkan Jokowi, sulit memadamkan sentimen negatif yang tumbuh di masyarakat, terutama di Jawa Timur.

"Saya waktu itu mendampingi Pak JK kampanye di Jawa Timur, pusing kita isu berbau agama, isu berbau kominis dan sebagainya," kata dia.

Baca juga : Cak Imin: Kader PKB Ingin Saya Jadi Cawapres Jokowi

Untungnya, klaim Abdul, ada NU dan PKB, sehingga suara Jokowi pada pilpres 2014 lalu aman di Jawa Timur.  Hal serupa sulit diwujudkan di Jawa Barat. Saat itu dalam perolehan suara di pilpres 2014, Jokowi kalah oleh Prabowo di tanah pasundan tersebut.

"Maaf, kalau misalnya Jawa Timur hilang, tidak mendukung Pak Jokowi secara umum, belum tentu Pak Jokowi menang," ucap Abdul.

Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga untuk pilpres 2019. Oleh karena itu kata dia, Jokowi harus memilih tokoh Islam yang tidak hanya punya elektabilitas, namun juga punya masa.

PKB sendiri belum mengumumkan nama cawapres 2019, namun Abdul tak malu-malu lagi mengatakan bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, adalah tokoh yang patut disodorkan kepada Jokowi sebagai cawapres.

Kompas TV Menurut Jokowi semakin banyak calon semakin baik tetapi hingga kini dirinya masih menimbang kriteria Cawapres pada Pemilu 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com