Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada Serentak, Masyarakat Diminta Tak Gunakan Politisasi Identitas

Kompas.com - 16/02/2018, 20:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latif, meminta masyarakat untuk tidak menggunakan politisasi identitas menjelang Pilkada Serentak 2018.

Ia menuturkan, politisasi identitas tersebut dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Hal itu disampaikannya di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).

"Di tahun-tahun yang padat politik ini saya kira message-nya adalah bagaimana kita jangan sampai melakukan politisasi identitas yang membuat masyarakat kita yang hidup damai itu diperhadapkan satu sama lain dan mengoyak kenyataan kedamaian indonesia," kata Yudi.

Yudi pun mencontohkan kehidupan di sekitar Vihara Dharma Bakti yang dinilainya dapat menghargai keanekaragaman.

"Komunitas di sekitar kelenteng ini juga bisa ikut merawat menjaga kelenteng ini. Enggak dibakar atau enggak dihancurkan, tapi ini bagian dari kebudayaan yang hidup," ujarnya.

"Kita lihat kelenteng ini juga hidup di tengah komunitas masyarakat yang beragam. Kita juga melihat satu wajah integrasi yang sangat damai," ucap Yudi.

Baca juga: Perludem: Bawaslu Tak Bisa Sendiri Mengawasi Politisasi Isu SARA

Ia pun mengatakan, situasi yang damai tersebut dapat berubah apabila ada pihak-pihak yang melakukan politisasi identitas.

"Masalah itu sering timbul kalau terjadi politisasi identitas. Politisasi identitas itulah yang sering kali mengganggu kenyataan bahwa kita ini bisa hidup damai dalam keanekaragaman," tutur Yudi.

Siang tadi, Yudi mendatangi Vihata Dharma Bakti bersama sejumlah tokoh nasional, seperti Try Soetrisno, Mahfud MD, dan Romo Benny Setiawan.

Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, juga menyambangi wihara tersebut.

Baca juga: SMRC Nilai Ada Politisasi Isu LGBT Jelang Pemilu

Kompas TV Deklarasi tolak politik uang dan politisasi sara, merupakan komitmen bersama yang bertujuan untuk menciptakan Pilkada Serentak yang bersih dan aman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com