Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Hanura, Dubes Ukraina Yuddy Chrisnandi Kembali ke Golkar

Kompas.com - 14/02/2018, 21:21 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuddy Chrisnandi meninggalkan Partai Hanura. Duta Besar Indonesia untuk Ukraina ini memutuskan kembali ke partai pertamanya, yakni Partai Golkar.

Yuddy mengungkapkan, kembalinya dia ke Golkar didasari beberapa alasan, salah satunya keinginan untuk mengembangkan karirnya di dunia politik. Selain itu, ia juga memiliki keyakinan sosok Airlangga Hartarto mampu membawa perubahan Golkar ke arah yang lebih baik.

"Keyakinan saya, di bawah Pak Airlangga Golkar akan jadi partai besar dan pemenang pemilu, karena dia konsisten, integritas menjalankan amanat bagi kepentingan orang banyak dan konsisten membawa Golkar dengan doktrin karya kekaryaannya," kata Yuddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/2/2018).

Yuddy mengaku pernah berjanji akan kembali ke Golkar jika Airlangga Hartarto terpilih menjadi ketum. Janji itu ia sampaikan kepada Airlangga pada 2016 lalu. Saat itu, Airlangga menawarkan Yuddy untuk bergabung kembali ke dalam keluarga besar partai beringin.

Baca juga : Jabat Dubes, Yuddy Chrisnandi Akan Langsung Temui WNI di Ukraina

"Saya jawab 'nanti saja jika suatu saat Airlangga Hartarto menjadi Ketum Golkar'. Saya tidak menyangka Airlangga Hartarto terpilih lebih cepat dari yang saya perkirakan. Dan saya harus konsisten dengan janji saya," ucap dia.

Yuddy menegaskan, sebelum memutuskan kembali ke Golkar, ia telah lama nonaktif dari Hanura, tepatnya sejak ia dipercaya sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi oleh Presiden Jokowi.

"Sejak terpilih menjadi menteri Oktober 2014, saya sudah lebih dari 3 tahun nonaktif di Hanura," ujar Yuddy.

Sebelum memutuskan kembali ke Golkar, Yuddy juga mengaku sudah berpamitan dengan Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto. Menurut Yuddy, permohonannya untuk mundur dari Hanura telah direstui oleh Wiranto. Wiranto, kata Yuddy, juga telah memaklumi alasan dirinya pindah ke Golkar.

Baca juga : Mengaku Banyak yang Mendukung, Yuddy Chrisnandi Tak Akan Maju Jadi Caketum Hanura

"Saya sampaikan alasannya, dan beliau menghargai alasan saya. Beliau mempersilahkan, dan memberi lampu hijau. Dan saya meyakini, tugas membantu pak Wiranto sudah selesai, karena beliau tidak lagi jadi ketum Hanura," ucap dia.

Yuddy juga sempat berkonsultasi dengan sejumlah Golkar untuk memantapkan diri pindah ke partai tersebut. Tak lupa, ia juga bertemu politisi senior Golkar yang juga wakil presiden Jusuf Kalla (JK).

"Setelah berkomunikasi dengan sahabat-sahabat di Golkar dan berkonsultasi dengan Jusuf Kalla, maka dorongan batin untuk kembali semakin kuat dan meyakinkan saya untuk kembali ke Golkar," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com