Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi "Alih Profesi" Jadi Wartawan...

Kompas.com - 09/02/2018, 14:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertukar peran dengan seorang wartawan asal Surabaya Muhammad Yusri Nur Raja Agam. Momen itu terjadi di sela pidato Presiden dalam acara peringatan puncak Hari Pers Nasional 2018 di Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018).

Awalnya, Presiden meminta satu wartawan untuk maju ke atas panggung. Yusri yang semangat sekali mengacungkan jarinya dipilih Presiden.

"Wah ini wartawan senior. Padahal tadi maunya yang junior," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, "saya tuh sering ya ditanya wartawan, doorstop di mana seringkali saya itu tidak siap. Nah, sekarang saya minta Pak Yusri yang jadi Presiden, saya yang jadi wartawan. Gantian ya".

Tamu-tamu tertawa mendengar itu.

Yusri tiba-tiba nyeletuk, "Baik. Wahai saudara wartawan," sapa Yusri kepada Jokowi yang sejak barusan telah berubah statusnya menjadi wartawan.

Tamu-tamu kembali tertawa melihatnya.

"Nah ini sudah bagus ini, menjiwai," kata Jokowi.

"Apa yang mau ditanyakan?" tanya "Presiden Yusri".

Baca juga : Jokowi Tidak Percaya Keruntuhan Media Massa

Jokowi bertanya, "Bapak kan punya 34 menteri. Menteri mana yang menurut Bapak dianggap paling penting?"

Yusri tampak kebingungan menjawabnya. Setelah beberapa detik berpikir, ia menjawab dengan jawaban diplomatis.

"Sebenarnya semuanya penting. Tapi yang paling penting, menteri yang membuat Presidennya nyaman," jawab Yusri.

Jawaban Yusri lagi-lagi mengundang tawa tamu. Ada yang berteriak, "wah cari aman."

Jokowi yang masih berstatus wartawan tampak 'gregetan'.

"Berarti menteri yang Bapak anggap paling penting yang mana? To the point saja, Pak. Jangan muter-muter begitu jawabnya. Saya belum bisa menulis ini, belum nangkep," ujar Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com