Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tidak Percaya Keruntuhan Media Massa

Kompas.com - 09/02/2018, 12:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo tidak percaya terhadap analisis banyak pihak bahwa di masa depan, media sosial akan mengalahkan media massa. Presiden mengakui, lima tahun terakhir memang banyak sekali analisis seperti itu.

"Mungkin sekitar lima tahun belakangan kita sering mendengar berbagai analisis bahwa media mainstream akan terus digeser oleh media sosial. Media massa sebagai pilar keempat demokrasi diprediksi sulit bersaing dengan media sosial," ujar Jokowi dalam pidato di Hari Pers Nasional di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018).

"Tetapi, saya percaya di tengah era melimpahnya informasi, pers justru semakin dibutuhkan untuk menjadi pilar penegak penyampaian kebenaran, sebagai pilar penegak fakta-fakta, sebagai pilar penegak aspirasi masyarakat," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Mengenang Djamaluddin Adinegoro, Tokoh Pers dan Sastra Indonesia...

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga percaya media massa ke depan akan mengambil peran di dalam membangun narasi kebudayaan baru, membangun narasi peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak cepat dan semakin efisien.

Masyarakat seperti itulah yang menurut Presiden tengah melahirkan revolusi industri 4.0 yang berbasis pada digitalisasi, kekuatan komputasi, dan analitik data.

"Saya terus berharap insan pers Indonesia menjadi penyalur kebenaran, penyalur fakta, sekaligus penyalur aspirasi masyarakat. Selamat Hari Pers Nasional 2018," lanjut Jokowi.

Baca juga: Kebebasan Pers di Dunia Menurun Drastis dalam 10 Tahun Terakhir

Acara puncak peringatan Hari Pers Nasional 2018 itu sendiri berlangsung meriah. Sejumlah menteri pada Kabinet Kerja hadir, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Sofyan Djalil.

Hadir pula Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono, dan sejumlah insan pers se-Indonesia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan mencopot kapolda ataupun pangdam yang tak mampu mencegah kebakaran hutan di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com