Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bosan-bosannya Jokowi Berpesan soal Perbedaan dan Persatuan...

Kompas.com - 09/02/2018, 09:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

SOLOK, KOMPAS.com — Pesan persatuan terus digaungkan Presiden Joko Widodo. Di seluruh acara yang ia hadiri, pesan tersebut pasti tidak luput dari materi pidato.

Demikian juga ketika Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018) hingga Kamis (8/2/2018).

Saat pembagian Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 4.500 orang di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Rabu, misalnya, kepada penghujung pidato, Presiden menyampaikan, Indonesia adalah negara besar, terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa lokal.

"Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia dan harus kita jaga," kata Jokowi.

(Baca juga: Presiden Jokowi: Saya Titip, Jangan Sampai Anak-anak Dididik oleh "HP")

Pada acara yang sama di GOR Tuanku Tablang, Kabupaten Solok, Kamis, pun

Presiden menyampaikan hal senada. Presiden hanya menambahkan 714 suku itu hidup di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi.

Jokowi membandingkan dengan Singapura yang hanya terdiri dari empat suku. Perbandingan juga dilakukan dengan Afghanistan yang memiliki tujuh suku dan justru bertikai satu sama lain hingga sekarang.

"Oleh karena itu, persatuan inilah yang harus kita jaga terus-menerus, persaudaraan inilah yang harus kita jaga terus-menerus. Sebab, kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujar Jokowi.

Masih di Kabupaten Solok, tepatnya di Masjid Agung Al Muhsinin, Presiden Jokowi kembali mengulangi pesannya itu.

(Baca juga: Kisah Jokowi yang Bermalam di Hotel Bertarif Rp 450.000 Per Malam)

Seusai menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar yang dijamak, Presiden Jokowi meraih mikrofon di masjid dan mulai berbicara.

"Saya hanya ingin mengingatkan, negara kita adalah negara besar, berbeda-beda suku, berbeda-beda ras, berbeda-beda agama, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda adat istiadat, berbeda-beda bahasa daerah. Di dunia ini tidak ada negara yang beragam dan beraneka macam seperti kita ini, Indonesia," ujar Jokowi.

"Tetapi, kita harus memelihara rasa persatuan, memelihara persaudaraan kita, memelihara ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah (kebangsaan), dan yang lebih besar lagi ukhuwah basyariyah (kemanusiaan) kita," katanya.

Jokowi berharap, jangan sampai, antartetangga, antarkampung, antarsuku, atau antaragama bertikai gara-gara perbedaan-perbedaan yang ada, apalagi perbedaan pandangan politik.

"Jangan sampai yang seperti itu kejadian di negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan mencopot kapolda ataupun pangdam yang tak mampu mencegah kebakaran hutan di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com