Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dito Ariotedjo
Ketua Umum Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI)

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial Politik, Ketua Umum Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI)

Pilkada dan Tantangan Memunculkan Kepala Daerah Inovatif

Kompas.com - 04/02/2018, 06:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

DISPARITAS pusat dan daerah sedari dulu memang menganga lebar. Selain soal infrastruktur, soal sumber daya manusia pun demikian.

Anak-anak muda yang awalnya pergi ke pusat-pusat kota untuk mendapatkan pendidikan yang bagus rerata enggan pulang kembali ke daerah, enggan menemukan celah-celah pengabdian di daerah asalnya. Justru skeptisismenya meningkat saat melihat perkembangan yang ada di daerahnya. Dan, ujung-ujungnya apatis saat mengetahui reaksi-reaksi yang diterima ketika berusaha untuk sedikit memperhatikan keadaan daerahnya.

Alhasil, eksodus manusia ke kota membuat daerah pelan-pelan mengalami kelangkaan sumber daya manusia karena pintu kembali bagi yang pergi pun ternyata kian menyempit.

Upaya-upaya penyamaan tentu terus dicoba dan memang sudah banyak yang berusaha mencoba, setidaknya dengan mengandalkan SDM-SDM yang ada dan terus melakukan education engineering agar menghasilkan SDM-SDM berkualitas di tingkat daerah.

Tetapi, kian cepat kaki berlari mengejar, nampaknya lari pusat pun malah semakin kencang. Disparitas dalam berbagai bidang dan sektor terus saja menganga kian lebar. Sehingga daerah-daerah yang terkenal sebagai daerah penghasil perantau, terus menerus ditinggalkan generasi mudanya.

Di sisi lain, makin banyak saja kepala daerah dan pejabat-pejabat daerah yang disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ada ratusan nama dari daerah yang menjadi pesakitan di KPK karena kasus korupsi. Bahkan sampai ke kepala-kepala desa pun berbondong-bondong berurusan dengan lembaga antirasuah tersebut sejak dana desa mulai digulirkan.

Memang, euforia fiskal di tingkat lokal terkadang tak berbanding lurus dengan hasil pembangunan yang semestinya terjadi. Justru malah moral hazard yang dituai.

Semakin besar kapasitas fiskal daerah, semakin besar pula peluang untuk memperkaya diri bagi sabagian oknum-oknum kekuasaan yang memang sedari awal tak beritikad baik untuk membangun daerahnya. Pada ujungnya, semua itu akan menjadi perkara rakyat daerah, terutama terkait hak-hak ekonomi politik mereka yang tak diterima secara semestinya.

Alokasi fiskal yang disalahgunakan akan berkaitan dengan alokasi hak rakyat daerah yang kemudian tak ter-delivery sebagaimana mestinya. Masalahnya, sudah tertinggal jauh dari pusat, kapasitas fiskal daerah pun disunat oleh oknum-oknum tertentu. Sudah barang tentu prospek kemajuannya justru akan semakin suram.

Di sinilah banyak terdapat pelajaran bagi kita bahwa mendorong keberpihakan nyata bukanlah pekerjaan mudah. Saya yakin, semua pihak pun sangat menyadari itu.

Kita melihat, toh tokoh-tokoh yang mengaku populis silih berganti di tampuk-tampuk kekuasaan daerah. Mereka sangat bangga melabeli diri dengan terminologi ini dan itu, agar terlihat sangat merakyat, agar terlihat sebagai shining star in the darkness of sky, atau terlihat sebagai pembaharu yang kreatif.

Akan tetapi pada ujungnya, satu dan dua periode berlalu, kita sadar bahwa selama ini kita hanya kenyang dengan persona, kenyang dengan citra, dan hampir muntah oleh narasi-narasi pemanis tanpa pembuktian. Artinya, daerah ternyata dibiarkan bergerak maju secara alamiah saja. Dengan logika lain, ada dan tidak ada pemimpin yang sebagaimana disebutkan itu, toh daerah akan bergerak demikian.

Membangun dan memelihara demokrasi

Di sinilah urgensi konsolidasi demokrasi dan penyamaan penyikapan terkait strategic significance dari oilkada. Dalam banyak perdebatan, demokrasi sering tak singkron dengan kemajuan ekonomi.

Saya mengatakan demikian, karena memang secara teoritis pandangan soal ini masih terbagi. Adam Przeworski adalah salah satu yang sempat menguji tesis di atas, kemudian dalam kadar-kadar tertentu mendapat banyak sanggahan.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com