Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Panglima Hadi Tjahjanto Kembali Tegaskan Netralitas TNI

Kompas.com - 25/01/2018, 17:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali menegaskan soal netralitas TNI dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan tahapan Pemilu 2019 mendatang.

Panglima TNI meminta seluruh jajarannya agar tidak terpancing dengan pihak-pihak yang ingin memanfaatkan TNI.

Hal itu disampaikan Hadi saat memberikan sambutan pada penutupan rapat pimpinan TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).

"Satu hal yang terpenting adalah netralitas TNI. Jangan terpancing dengan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan TNI," ujar Hadi seperti dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Kamis (25/1/2018).

(Baca juga: Arahan Panglima agar TNI dapat Menjaga Netralitas pada Tahun Politik)

Menurut Hadi, dalam penyelenggaraan pilkada dan pemilu, TNI berkewajiban untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaannya.

TNI, lanjut Hadi, dilarang untuk ikut berpolitik praktis sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang.

Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI disebutkan bahwa prajurit dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis.

Hadi pun menegaskan bahwa politik TNI adalah politik negara, bukan politik praktis.

"Politik TNI adalah politik negara yang direpresentasikan oleh pemerintah yang dipilih secara konstitusional," kata Hadi.

(Baca juga: Marsekal Hadi Tjahjanto: Netralitas TNI Kami Jaga di Atas Segalanya)

Kompas TV Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan jajarannya untuk menjaga netralitas di Pilkada tahun ini dan Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com