JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berharap tidak ada calon kepala daerah dari Polri yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan politik. Ia memastikan agar tak ada satu pun anggota yang memengaruhi rekannya di kesatuan dan mengganggu netralitas Polri.
"Dengan anggota kemungkinan ada hubungan emosional, itu biasa. Tapi kan tidak bisa dia menggerakkan anggota," ujar Setyo di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (8/1/2018).
"Kami juga diikat dengan kode etik. Kami tidak boleh berpolitik praktis," lanjut dia.
Oleh karena itu, Polri akan menurunkan petugas dari Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Jika ada anggotanya yang nakal dan berusaha memengaruhi netralitas Polri, akan ditindak.
Baca juga: Kapolri Mutasi Anak Buahnya yang "Nyalon" di Pilkada Serentak
"Kita punya Propam untuk mengawasi itu," kata Setyo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menerbitkan surat telegram rahasia terkait mutasi perwira Polri yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Mereka dimutasi ke luar jabatan struktural.
Adapun perwira yang akan ikut pilkada adalah Irjen Safaruddin untuk Pilkada Kalimantan Timur, Irjen Anton Charliyan untuk Pilkada Jawa Barat, Irjen Murad Ismail untuk Pilkada Maluku, dan AKBP Marselis Sarimin untuk Pilkada Manggarai Timur.
Safaruddin dimutasi dari posisinya sebagai kapolda Kalimantan Timur menjadi perwira tinggi Badan Intelijen Keamanan Polri dalam rangka pensiun. Kapolri menunjuk Brigjen (Pol) Priyo Widyanto sebagai pengganti Safaruddin. Priyo sebelumnya merupakan kapolda Jambi.
Baca juga: Pesan Kapolri untuk Anton Charliyan yang Maju Jadi Cawagub Jabar
Kemudian, Anton Charliyan yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri. Posisinya digantikan Irjen Sigit Sudarmanto.
Murad Ismail yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Korps Brimob Polri dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brimob Korbrimob Polri. Posisinya akan digantikan Brigjen Rudy Sufahriadi yang sebelumnya menjabat kapolda Sulawesi Tengah.
Sementara Marselis Sarimin yang merupakan kapolres Manggarai dimutasi menjadi perwira menengah Polda NTT.