Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Birokrat Penghambat Investasi Bermental Feodal...

Kompas.com - 05/01/2018, 19:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan, mental birokrat yang buruk menjadi faktor penyebab terhambatnya laju investasi di Indonesia.

"Memang harus ada perubahan mental dan mindset dari mental dan mindset penguasa ke mental dan mindset pelayan. Inilah masalah birokrasi kita," ujar Thomas usai rapat terbatas membahas soal peningkatan investasi dan perdagangan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Maka tak heran seperti yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa ibarat orang, Indonesia sebenarnya tidak mengalami sakit.

Kolesterol dalam tingkat aman, tidak punya masalah jantung, paru-paru baik dan tidak mengidap darah tinggi. Namun, Indonesia tidak bisa berlari kencang.

Artinya, berbagai macam indikator ekonomi menunjukkan Indonesia merupakan negara yang laik investasi. Namun, laju investasi masih jauh dari yang diharapkan.

(Baca juga : Jokowi: Jantung Baik, Paru-paru Baik, tetapi Kok Enggak Bisa Lari Cepat?)

 

Thomas melanjutkan, bahkan dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi mengistilahkan para birokrat bermental buruk penghambat investasi ini memiliki sifat feodal.

"Tadi Presiden memakai istilah feodal. Orang duduk dengan gagah dan megah menganggap kita ini penting, menunggu investor, seakan mereka yang butuh kita padahal kita yang butuh mereka. Ini yang harus diubah dari penguasa ke pelayan," papar Thomas.

Ketika ditanya soal institusi mana yang menjadi penghambat laju investasi, Thomas menyebutkan, pemerintah daerah.

"Memang kalau dilihat data di BKPM, seringkali perizinan itu berkepanjangan di daerah, di Pemda. Nah ini salah satu tantangan yang kita harapkan bisa diselesaikan dengan adanya paket kebijakan ekonomi," ujar Thomas.

Selain itu, Thomas juga berharap pada dibentuknya Single Submission yang rampung Maret 2018 mendatang.

Single Submission itu adalah sistem perizinan berusaha terintegerasi. Melalui sistem itu, diharapkan perizinan investasi akan semakin mudah dan cepat.

Diberitakan, Presiden Jokowi terus berupaya meningkatkan sektor perekonomian Indonesia. Tapi, ia mengaku heran mengapa perekonomian Indonesia tak dapat meningkat secara cepat.

Padahal, sejumlah indikator menunjukkan perbaikan yang signifikan.

"Kalau diibaratkan orang, kita ini baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi enggak ada. Tapi kok enggak bisa berlari cepat?" ujar Jokowi, saat berpidato pada rapat terbatas membahas peningkatan investasi dan perdagangan di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat.

(Baca juga : Wapres Jusuf Kalla: Genjot Investasi, Suku Bunga Harus Turun Perlahan)

"Ini problemnya harus dicari. Enggak perlu obat, tapi problemnya harus segera dicari sebelah mana," lanjut dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com