Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Tewasnya Bahrun Naim, Polri Koordinasi dengan AS dan Inggris

Kompas.com - 08/12/2017, 13:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Polri belum juga dapat memastikan kebenaran informasi mengenai tewasnya Bahrun Naim, simpatisan ISIS asal Indonesia yang menetap di Suriah.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Polri berkoordinasi dengan counterpart kepolisian di sejumlah negara. Termasuk diantaranya Amerika Serikat dan Inggris.

"Negara-negara counterpart seperti Amerika, Inggris, kan mereka sama-sama perangi ISIS di sana. Nah mereka itu saling bertukar informasi," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Negara-negara tersebut juga tergabung dalam Interpol, yang memiliki tujuaan sama untuk memerangi ISIS.

(Baca juga : Menelisik Kabar Kematian Bahrun Naim...)

 

Di samping itu, Polri juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri yang bisa lebih mudah mengakses kedutaan besar setempat. Namun, belum ada informasi resmi yang akurat mengenai isu tersebut.

"Sampai saat ini tidak ada informasi (soal tewasnya Bahrun Naim)," kata Martinus.

Bahrun Naim, anggota ISIS yang diduga berada di balik serangan teror dan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016).Google via www.smh.com.au Bahrun Naim, anggota ISIS yang diduga berada di balik serangan teror dan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016).

 

Sebelumnya, informasi tewasnya Bahrun Naim banyak beredar di media sosial.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, informasinya bisa saja benar, bisa saja hoax. Sebab, kabar soal kematian Bahrun Naim bukan kali ini saja merebak.

Kepolisian baru bisa percaya dengan informasi bila melihat langsung atau ada orang yang melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Bahrun sudah tewas.

"Bisa betul dia meninggal, bisa juga ini trik dia supaya tidak dikejar," kata Tito.

(Baca juga : Kapolri: Bahrun Naim Bisa Betul Meninggal atau Trik Supaya Tak Dikejar)

 

Tito mengatakan, jika Bahrun benar-benar tewas, maka akan berdampak pada jaringan terorisme di Indonesia. Sebab, Bahrun merupakan pihak yang berada di tengah-tengah antara elite ISIS pusat di Suriah dengan kelompok teroris di Indonesia.

Bahkan, Bahrun juga kerap berkomunikasi langsung dengan eksekutor atau "pengantin" bom bunuh diri.

Tito menyamakan peran Bahrun dengan Hambali, teroris perancang bom Bali dan sejumlah aksi teroris lain. Saat itu, ia meupakan perantara Al Qaeda dengan Jamaah Islamiyah.

"Kasus bom Thamrin, kasus Masjid Falatehan, dan beberapa kasus lain berhubungan langsung dengan Bahrun Naim," kata Tito. 

Kompas TV Bahrun Naim adalah salah satu pemimpin ISIS yang berasal dari Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Nasional
Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com