Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Pembentukan Densus Tipikor Belum Mendesak

Kompas.com - 14/10/2017, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menanggapi rencana pembentukan detasemen khusus tindak pidana korupsi (Densus Tipikor) oleh Polri.

Menurut peneliti ICW Abdullah Dahlan, pembentukan Densus Tipikor belum mendesak.

Alih-alih membuat Densus Tipikor, Abdullah menyarankan, lebih baik Polri memperkuat dan meningkatkan kinerja direktorat yang sudah ada, yakni Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dit Tipikor) Bareskrim Polri.

"Saya kira kepolisian harus menunjukkan kepada publik, kinerja kepolisian dalam menangani kasus korupsi," kata Abdullah ditemui usai diskusi 'Kewenangan Baru Bawaslu dan Tantangan Pemilu Serentak' di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2017).

(baca: Kapolri: Butuh Rp 2,6 Triliun untuk Bentuk Densus Tipikor)

Menurut Abdullah, dari tren kasus korupsi yang masuk ke Dit Tipikor, penanganannya belum terlalu progresif. Padahal, kepolisian memiliki struktur hingga ke daerah.

"Oleh karena itu, sebenarnya harus ditunjukkan kepada publik kinerja penanganan kasus korupsi," imbuh Abdullah.

Sementara itu, terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah berharap pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) betul-betul memiliki komitmen memperkuat KPK.

"Saya kira pemerintah ataupun DPR tetap fokus penguatan KPK, sebagai institusi yang masih dinilai publik punya prestasi dalam penanganan kasus korupsi," ucapnya.

"Karena bagaimana pun harus diakui, kalau kita bandingkan dengan institusi penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, KPK dalam konteks ini punya progress signifikan," imbuh Abdullah.

(baca: Kapolri Ingin Gaji Densus Tipikor Sama seperti KPK)

Salah satu komitmen penguatan KPK, menurut dia, dapat ditunjukkan dengan mempermudah KPK dalam memenuhi kebutuhan penyidik.

"Bukan malah ketika ada konflik, kemudian penyidik ditarik," pungkasnya.

Polri tengah membentuk Densus Tipikor yang nantinya akan dipimpin seorang bintang dua. Kepala densus akan bertanggungjawab langsung kepada Kapolri.

(baca: KPK Akan Serahkan Kasus Kecil kepada Densus Tipikor)

Satgas tipikor tersebut akan dibagi kepada tiga tipe, yakni tipe A (enam satgas), tipe B (14 satgas) dan tipe C (13 satgas).

Adapun anggaran untuk membentuk Densus Tipikor mencapai sekitar Rp 2,6 triliun.

Anggaran tersebut termasuk untuk belanja pegawai 3.560 personel sekitar Rp 786 miliar, belanja barang sekitar Rp 359 miliar, dan belanja modal Rp 1,55 triliun.

Adapun KPK mendukung pembentukan Densus Tipikor. KPK merasa terbantu dalam menangani kasus korupsi.

Kompas TV Jaksa Agung akan perkuat Satgas Khusus Tipikor yang sudah terbentuk sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com