Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Tokoh Tolikara Dinginkan Suasana Pasca-sengketa Pilkada

Kompas.com - 13/10/2017, 04:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta tokoh-tokoh setempat di Tolikara, Papua ikut mendinginkan situasi pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memastikan kemenangan Usman Wanimbo-Dinus Wanimbo sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

Putusan tersebut menjadi pemicu penyerangan massa ke Kantor Kementerian Dalam Negeri, Rabu (11/10/2017).

"Yang harus dilakukan para tokoh-tokoh di sana, Gubernur, Kapolda, Pangdam, tokoh gereja, tokoh agama, rangkul kedua belah pihak yang berkontestasi di Tolikara," kata Tito usai rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Menurut Tito, baik kontestan maupun pendukungnya harus kembali menjadi saudara dan tak terlarut dalam euforia persaingan yang membawa dendam berlarut setelah pilkada selesai.

Ia meminta pihak yang menang untuk merangkul pihak yang kalah agar yang kalah tak merasa terpinggirkan. Pihak yang kalah, kata dia, juga harus legawa. Sebab, hal ini menyangkut kesatuan bangsa.

(Baca juga: Kronologi Saat Massa Merusak Kantor Kemendagri)

Kapolri mengaku tahu betul panasnya persaingan di daerah tersebut karena pernah bertugas sebagai Kapolda Papua selama dua tahun.

"Akar masalahnya adalah konstentasi politik yang kurang sehat di Papua," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Ke depannya, Kapolri juga menilai perlu ada evaluasi terhadap sistem pemilu di Papua, terutama di daerah pegunungan karena masih menggunakan sistem noken.

Ia mempertanyakan apakah sistem tersebut cukup representatif.

"Apakah mungkin ini efektif sementara daerah pantai menggunakan sistem one man one vote. Apakah sistem noken yang harus datang tiap orang yang perlu dipakai," tuturnya.

Kompas TV Kesebelas tersangka dianggap telah terbukti merusak, menganiaya, dan memiliki senjata tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com