Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Usut Aktor Penyerangan Kantor Kemendagri

Kompas.com - 12/10/2017, 13:46 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa oleh Barisan Merah Putih Tolikara di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017), berujung ricuh.

Fasilitas di kantor Kemendagri rusak dan sejumlah orang luka-luka akibat peristiwa itu.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa akan memproses hukum pihak-pihak yang terlibat kasus itu.

Apalagi, ada sejumlah pegawainya yang menjadi korban luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Proses hukum harus ditegakkan dan harus dibongkar siapa aktor yang menggerakkan mereka," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya, Kamis (12/10/2017).

(baca: Kronologi Saat Massa Merusak Kantor Kemendagri)

Tjahjo menduga ada orang yang sengaja menjadi dalang atau otak dibalik peristiwa tersebut. Bahkan sengaja menunggangi aksi demonstrasi massa itu.

"Ada yang bermain main-main dan tidak sekadar masalah Pilkada Tolikara dan keputusan MK," kata dia.

Ia mengaku telah meminta jajarannya untuk mencari tahu auktor intelektualis peristiwa tersebut.

(baca: PNS Kemendagri Laporkan Massa Perusak Kantor Kemendagri)

"Harus dicari akar masalahnya, siapa yang bermain, yang mendanai mereka. Harus terungkap siapa di belakang mereka, siapa aktornya. Indikasinya sudah kelihatan muaranya Pilgub Papua," ujarnya.

"Simpatisan suruhan, pasti ada yang dibelakangnya. Pasti akan terungkap. Indikasinya sudah kelihatan hanya cari pembuktian dari pengakuan yang sedang diperiksa Polri," tutup dia.

Sebelumnya, kerusuhan tersebut dipicu oleh penolakan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang sengketa Pilkada Tolikara pada Pilkada 2017 lalu.

Hingga kini, pihak yang kalah dalam sengketa masih menolak putusan MK dan meminta Kemendagri tidak melantik pihak yang menang, yakni Bupati dan Wakil Bupati terpilih Usman Wanimbo-Dinus Wanimbo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com