Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Calon Praja IPDN Meninggal, Mendagri Ucapkan Belasungkawa

Kompas.com - 02/10/2017, 11:46 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon praja IPDN, Dea Rahma Amelia asal Lampung, meninggal dunia saat mengikuti rangkaian latihan dasar di lapangan Resimen Akademi Kepolisian Semarang, Minggu (1/10/2017).

Menanggapi itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, laporan yang ia terima bahwa Dea dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

"Laporan kesehatan semua dalam keadaan sehat. Saya yang buka, berikan pengarahan, yang bersangkutan juga tidak menunjukkan sakit," kata Tjahjo di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Meski demikian, kata Tjahjo, Dea sempat sakit namun sudah mendapatkan penanganan medis dan perawatan dokter.

"Hanya pada saat lari pagi itu dia sakit. Entah karena apa tapi dari hasil dokter saya kira sesuatu hal yang wajar," ujar Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Dea.

"Kepada keluarga yang bersangkutan kami berikan piagam penghargaan. Sebab selama Dea ikuti ujian, pendidikan, kursus menunjukkan prestasi loyalitas dan disiplin yang baik," kata dia.

Gubernur Akpol Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel sebelumnya mengatakan, kondisi calon praja kelahiran 9 Oktober 1999 tersebut masih sehat saat mengikuti latihan dasar.

"Dea bersama rekan-rekannya bangun pagi pukul 04.00 WIB untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah dan dilanjutkan pengajian," ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com.

Seusai melakukan kegiatan peribadahan, seperti biasa, para calon praja mengikuti rangkaian latihan dasar.

"Hingga pukul 07.45 WIB, Dea masih ikut makan bersama, setelah itu, dia melakukan latihan fisik dengan memutari lapangan. Tapi, saat berbaris di apel pagi, tiba-tiba Dea terjatuh," terangnya.

Walaupun tim medis cepat memberi pertolongan dan membawa ke RS Bhayangkara, nyawa Dea tidak tertolong.

"Memang ada satu calon praja yang mengalami musibah namun pemeriksaan dokter ini murni karena faktor kesehatan. Sebelum menjalani latihan, almarhumah mengeluh perutnya kembung kepada temannya," paparnya.

Sementara itu, Gubernur IPDN, Ermaya Suradinata mengatakan, mendiang Dea memiliki rekam jejak kesehatan yang baik.

"Pemeriksaan kesehatan sudah kami lakukan kepada calon praja bahkan hingga dua kali pada tingkat daerah dan pusat, sebelum dimulai kegiatan latihan pun pihak Akpol telah melakukan pemeriksaan," ujar Ermaya.

Dikatakannya, pemeriksaan di daerah bekerja sama dengan Rumah Sakit Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

"Kemudian dilanjutkan di pusat dengan teknologi canggih, hasil pemeriksaan Dea juga baik," kata Ermaya.

Menurut dia, tahapan pelaksanaan diksar yang dilakukan bersama pihak Akpol memenuhi SOP yang berlaku.

"Untuk memastikan sebab kematian Dea kami akan melakukan autopsi agar jelas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com