Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bantah Agus Rahardjo Terlibat Korupsi Pengadaan Alat Berat

Kompas.com - 22/09/2017, 20:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tuduhan bahwa Ketua KPK Agus Rahardjo terlibat korupsi pada kasus pengadaan alat berat penunjang perbaikan jalan pada Dinas Bina Marga di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015.

Tudingan Agus terlibat kasus ini sebelumnya disampaikan oleh Panitia Khusus Hak Angket KPK, yang menyatakan bahwa Agus terlibat pada saat menjabat sebagai Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Bantahan Agus terlibat kasus tersebut disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

"Kami sudah tanyakan juga, tentu saja hal tersebut tidak benar dan kita harus bedakan antara kewenangan LKPP dengan pengadaan itu sendiri. Itu pasti dua hal yang berbeda," kata Febri, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

(Baca juga: Di Akhir Masa Kerja, Pansus DPR Tuduh Ketua KPK Terindikasi Korupsi)

Febri mengakui, ini bukan merupakan tuduhan baru dari Pansus Angket terhadap Agus Rahardjo. Sebelumnya, pansus juga menuding Agus terlibat pada kasus e-KTP.

Dalam fakta sidang, lanjut Febri, sudah dipaparkan sangat jelas bahwa LKPP saat itu merekomendasikan agar e-KTP tidak digabungkan.

"Dan kalau saja waktu itu Kemendagri atau terdakwa mengikuti hal itu, tentu tidak akan terjadi seperti saat ini," ujar Febri.

(Baca: Saksi Sebut Lelang Proyek E-KTP Tak Ikuti Saran LKPP)

Febri juga menyinggung soal pemilihan pimpinan KPK yang ketat. Proses ketat itu terjadi saat masih di pansel yang dibentuk Presiden saat itu, maupun saat dipegang Komisi III DPR.

"Karena itu banyak pihak-pihak lain yang tidak terpilih bahkan tidak masuk dalam proses wawancara di Komisi III. Clearence (penyisihan)-nya melibatkan banyak institusi saat itu. Termasuk juga kepolisian, BIN, KPK, PPATK, dan instansi terkait," ujar Febri.

"Kalau sekarang dimunculkan oleh beberapa pansus angket tentu saja menurut kami sebuah kejanggalan," ujar Febri.

Febri menyatakan, KPK tidak mau menghabiskan waktu untuk memikirkan tudingan Pansus Angket KPK. Sebab, sekarang banyak kasus besar yang tengah ditangani KPK.

"Energi KPK akan lebih fokus menangani kasu besar tersebut seperti e-KTP. Kemudian kita juga menangani kasus lain yang lebih besar misalnya indikasi kerugian negaranya yaitu BLBI, ada sejumlah OTT yang kita hadapi, energi KPK yang terbatas, lebih baik diprioritaskan ke sana," ujar Febri.

Kompas TV Anggota panitia khusus angket KPK mengaku menerima laporan dugaan korupsi terhadap Agus Rahardjo saat menjabat Ketua LKPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com