Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Alasan Sakit Para Tersangka Kasus Korupsi

Kompas.com - 19/09/2017, 07:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bukan satu-satunya tersangka kasus dugaan korupsi yang tak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan alasan sakit.

Dua kali KPK melayangkan panggilan pemeriksaan, dua kali pula Novanto tak memenuhi panggilan dengan alasan yang sama. 

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP itu seharusnya menjalani pemeriksaan pada Senin (18/9/2017).  

Dalam kasus e-KTP, Novanto diduga ikut mengatur agar anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun disetujui oleh DPR. Kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp 2,3 triliun. 

Baca: Yakin Setya Novanto Sembuh, Idrus Marham Tolak Pimpinan Golkar Berganti

Sebelum mengajukan alasan sakit, Novanto mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka.

Melalui Pimpinan DPR, ia melayangkan surat kepada KPK agar penyidikan kasusnya ditunda karena ia tengah menempuh upaya praperadilan.


Selain Novanto, pengacara Otto Cornelis Kaligis pernah beralasan mengidap berbagai penyakit seperti  jantung, diabetes, penyempitan syaraf, dan tekanan darah tinggi. Saat itu, Kaligis, yang menjadi tersangka suap terhadap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, ditunda pemeriksaannya. 

Kaligis juga sempat mengajukan gugatan praperadilan, yang akhirnya ditolak hakim. Kasusnya tetap berjalan, dan kini Kaligis tengah menjalani hukuman setelah divonis 5,5 tahun penjara oleh hakim. Pada proses banding, MA memperberat hukumannya menjadi 10 tahun. 

Vertigo dan jantung

Pada panggilan pertama, Setya Novanto mengaku vertigo dan sempat pingsan setelah bermain pingpong di kediamannya. 

Ia pun menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Pusat. 

Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan gula darah Novanto sempat naik saat olahraga sehingga membuatnya pingsan. 

Bersamaan dengan sakitnya, Novanto mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka.

Baca: Jantung Bermasalah, Setya Novanto Jalani Operasi pada Senin Pagi

Istri Novanto, Deisti Astriani Tagor, mengatakan, banyak penyakit baru yang muncul di tubuh Novanto. Penyakit itu terlihat sejak suaminya menjalani serangkaian tes kesehatan seminggu terakhir. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com