Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Pimpinan KPK Minta Wewenang Penegakan Hukum Tak Dijadikan Polemik

Kompas.com - 12/09/2017, 08:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Indriyanto Seno Adji mengatakan, lembaga penegak hukum memiliki otoritas masing-masing dalam menangani perkara kasus korupsi.

KPK, kata dia, memiliki kewenangan khusus sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Karena itu, Indriyanto menganggap, sebaiknya penegak hukum meningkatkan sinergi ketimbang mempermasalahkan otoritas kewenangan.

"Memang sebaiknya otoritas kewenangan tidak dijadikan polemik tetapi lebih dikedepankan peningkatan koordinasi kelembagaan penegak hukum," ujar Indriyanto kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

(Baca juga: Minta Penuntutan KPK Dihapus, Jaksa Agung Dinilai Melawan Jokowi)

Ucapan ini menanggapi pernyataan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang menganggap sebaiknya fungsi penuntutan kembali ke kejaksaan.

Indriyanto mengatakan, jika dilihat dari KUHAP, penyidikan berada di bawah kewenangan Polri, bukan kejaksaan. Namun, undang-undang memberikan pengecualian bagi kejaksaan untuk melakukan penyidikan kasus korupsi.

Indriyanto tidak menyalahkan pendapat Prasetyo. Namun, harus dilihat bahwa KPK memiliki kewenangan khusus juga untuk penuntutan kasus korupsi.

"Dalam pengertian yang eksepsional sifatnya, baik terhadap regulasi dan kondisi tertentu, maka dibenarkan juga untuk diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus terhadap bentuk kejahatan khusus pula," kata Indriyanto.

(Baca juga: Jaksa Agung Dinilai Berniat "Mengamputasi" KPK)

Selain sistem penuntutan satu atap, KPK juga diberi kewenangan khusus, yakni melakukan penyadapan tanpa perlu izin pengadilan. Hal tersebut legal dilakukan karena tercantum dalam Undang-Undang KPK.

"Negara yang mengenal dan mengakui lembaga penegak hukum yang independen dipastikan diberikan regulasi dan ketentuan yang eksepsional sifatnya untuk hadapi kejahatan extraordinary," kata Indriyanto.

Guru besar Universitas Krisnadwipayana itu juga angkat bicara soal pernyataan Prasetyo yang menganggap operasi tangkap tangan malah menimbulkan kegaduhan.

Menurut dia, upaya paksa apa pun akan selalu memiliki dampak, termasuk kegaduhan karena selalu ada pihak yang menentang.

"Sejauh ini OTT KPK memang berdampak kegaduhan yang secara sosiologis dapat diterima publik sebagai hal positif bagi perbaikan pola kinerja penyelenggara negara," kata Indriyanto.

Kompas TV Ini Hasil Survei Anti Korupsi Tahun 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com