JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyempatkan diri bertemu dengan warga negara Indonesia saat kunjungan kerja ke Singapura, Rabu (6/9/2017).
Jokowi terkejut banyak WNI yang datang dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Jokowi lalu meminta para WNI yang mengenakan pakaian adat untuk berdiri.
"Saya tadi waktu salaman kaget, ada yang berpakaian Batak tadi ada. Mana? Ada yang NTT, ada Solo, Bali, Medan, Blitar, Palembang, Kediri, yaudah dari Sabang sampai Merauke," kata Jokowi seperti yang ditayangkan dalam akun YouTube resmi Presiden Joko Widodo.
Jokowi selama ini memang kerap mendorong penggunaan pakaian adat untuk menunjukkan kekayaan Indonesia.
(baca: Baju Adat Terbaik, Menteri hingga Pegawai Istana Dapat Sepeda dari Jokowi)
Misalnya, pada acara perayaan HUT RI ke-72 di Istana Agustus lalu, Jokowi, para menteri hingga tamu yang hadir semuanya mengenakan pakaian adat.
Jokowi bahkan memberikan sepeda bagi mereka yang mengenakan pakaian adat terbaik.
Jokowi mengingatkan kepada WNI di Singapura, Indonesia memang adalah negara yang kaya akan suku dan budaya.
Ia lalu membandingkan penduduk Indonesia dengan Singapura.
"Singapura berapa, Pak Dubes? 3,5 juta (jiwa). Indonesia 250 juta (jiwa)," kata Jokowi disambut tepuk tangan para WNI yang hadir.
"Saya enggak tahu, di Singapura ada berapa suku ya, Pak? Oh ada empat. Kita ada 714 suku," tambah Jokowi.
(baca: Jokowi Ungkap Pesan di Balik Semarak Baju Adat pada HUT RI)
Jokowi mengaku bersyukur, meski Indonesia terdiri dari suku dan budaya yang beragam, namun masyarakatnya bisa tetap hidup dengan rukun dan damai.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus bertekad menjaga kerukunan antarmasyarakat Indonesia.
"Kalau ada gesekan sedikit lumrah, kita bangsa besar, wong keluarga aja ada cekcoknya kan. Yang penting bisa segera diselesaikan," ucap Jokowi.
Adapun kunjungan Jokowi ke Singapura adalah dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.
Jokowi hari ini akan melakukan sejumlah pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.