JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap friksi di antara penyidik Polri dan internal tak menganggu kinerja KPK dalam memberantas korupsi. Ia justru berharap kejadian tersebut semakin membuat semua penyidik di KPK semakin solid dan tak lagi berkubu.
"Harapan saya dengan kejadian ini malah kami lebih kompak. Jangan sampai ada perpecahan," kata Agus di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9/2017).
Ia mengatakan dirinya juga akan lebih mengintensifkan konsolidasi seluruh penyidik yang ada di KPK. Agus pun mengaku telah berpesan kepada seluruh penyidik agar bersatu dan tidak berkubu dalam memberantas korupsi.
"Kemarin saya sudah pesan hentikan yang namanya mengelompok sendiri-sendiri. Mari kita bersatu. Tugas kita masih banyak yang perlu diselesaikan," lanjut dia.
(Baca: Direktur Penyidikan KPK: Selama 29 Tahun, Baru Kali Ini Saya Bantah Pimpinan)
Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman tak mematuhi instruksi pimpinan KPK agar tidak datang memenuhi undangan Pansus Angket KPK. Dalam RDP bersama Pansus, Aris justru membuka sejumlah bobrok yang ada di lembaga antikorupsi itu.
Aris mengaku ada friksi antara penyidik polri dan internal yang tengah bertugas di KPK. Ia juga mengatakan ada penyidik senior yang tak menginginkan keberadaan penyidik Polri di KPK.
Aris langsung disidang internal KPK atas kehadirannya di Pansus itu. Putusan terhadap Aris diperkirakan akan diberikan pekan depan.
Aris juga melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu tengah diproses Polda Metro Jaya.