Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Bangun Apartemen di Senayan, Bagaimana Nasib Perumahan DPR di Kalibata?

Kompas.com - 16/08/2017, 23:04 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy mendukung keinginan DPR untuk membangun apartemen bagi anggota Dewan.

Namun, ia mengingatkan agar perumahan anggota DPR yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan, dialihfungsikan.

"Bangun apartemen di Senayan lalu perumahan yang di Kalibata buat apa? Kalibata kan tanahnya luas. Misal Kalibata dibuat apa begitu? Lokasi di tengah kota, satu rumah satu anggota tidak efektif," kata Lukman, di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Menurut Lukman, alih fungsi perumahan DPR tersebut bisa dilakukan setelah dikembalikan ke negara terlebih dulu.

Dengan demikian, lahan perumahan tersebut bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

"Itu diratain dibikin rusunawa yang banyak untuk menampung masyarakat miskin. Misalnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebagai gantinya DPR membangun apartemen di Senayan. Saya kira itu bagus," ujar Lukman.

Wakil Ketua Komisi II ini juga mengingatkan, tingginya biaya renovasi berkala perumahan tersebut yang mencapai miliaran rupiah menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan pemerintah.

"Renovasi biayanya besar. Tiap 10 tahun direnovasi lagi. Itu aanggaran renovasinya kan besar. Tapi kalau ada peruntukan yang lebih baik untuk kebutuhan rakyat misalnya rusunawa itu berapa tower itu dapat, bisa ribuan keluarga yang ditampung di situ," kata dia.

"Dijual murah kepada rakyat oleh negara. Ini yang bisa dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kalau ada kebijakan itu patut kita pertimbangkan. Kemudian DPR membangun apartemen di sini," ujar Lukman Lukman.

Sebelumnya, DPR mengajukan anggaran sebesar Rp 5,7 triliun untuk operasional di Tahun Anggaran 2018.

Kenaikan anggaran sebesar Rp 4,26 triliun tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan pada tahun 2018.  

Kompas TV Di masa resesnya, para anggota dewan kembali menuai polemik di masyarakat dengan rencana pembangunan gedung baru yang kembali bergulir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com