JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Lukman Edy mengatakan, para anggota DPR lebih memilih menyewa apartemen di kawasan Senayan.
Alasannya, para wakil rakyat itu malas terjebak macet jika tinggal di Perumahan DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Teman-teman DPR yang aktif di Senayan mereka tidak mau tinggal di sana karena macet. Perlu 2 jam baru sampai Senayan. Macet di Pancoran. Teman-teman lebih banyak sewa apartemen di seputaran Senayan," ujar Lukman Edy, di Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Oleh karena itu, kata Lukman, tak heran jika perumahan bagi anggota DPR dihuni oleh staf ahli.
Baca: DPR Lebih Baik Tingkatkan Kinerja Legislasi daripada Minta Gedung Baru
Selain itu, tingginya biaya renovasi berkala perumahan yang mencapai miliaran rupiah turut menjadi pertimbangan.
"Biaya renovasi perumahan Kalibata itu juga besar sekali. Itu juga tidak dihuni. Kebanyakan tenaga ahli yang menghuni. Jadi kosong sebagian, tidak efektif," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
"Jadi saya sepakat DPR bangun apartemen. Tapi harus jelas alih fungsi perumahan Kalibata. Kalau kemudian apartemen dibangun tapi di Perumahan Kalibata masih ada itu namanya pemborosan," kata Lukman.
Sebelumnya, DPR mengajukan anggaran sebesar Rp 5,7 triliun untuk operasional pada Tahun Anggaran 2018.
Kenaikan anggaran dari tahun ini sebesar Rp 4,26 triliun tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan pada tahun 2018.
Alokasinya antara lain seperti membangun gedung parlemen baru, perpustakaan, sampai apartemen anggota dewan.