JAKARTA, KOMPAS.com - Istana buka suara menanggapi bertambahnya dukungan partai politik terhadap Presiden Joko Widodo.
Setelah Nasdem dan Golkar, Perindo disebut-sebut mendukung Jokowi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa aliran dukungan itu merupakan wujud pengakuan terhadap prestasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Semakin banyak partai politik yang memberi dukungan kepada Presiden incumbent, ini menunjukan achievement atau prestasi Presiden diapresiasi publik," ujar Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Baca: Tjahjo Kumolo: Saya Semalam 5 Jam Sama Pak Hary Tanoe
"Dan memang kalau dilihat, kepuasan masyarakat kepada Presiden kan cukup tinggi sehingga kalau kemudian ada yang memberikan endorsment, apresiasi, dan sebagainya, ya itu saya kira hal biasa saja," lanjut dia.
Selain itu, Pramono menilai, dukungan sejumlah partai politik kepada Jokowi itu adalah konsekuensi dari sistem pemilu yang baru.
Pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislatif akan berlangsung serentak pada 2019.
Oleh sebab itu, proses menuju pemilu mendatang lebih maju dibandingkan Pemilu 2014 lalu.
"Ini pun membuat yang namanya tahun politik menjadi lebih maju sedikit dibandingkan dengan yang lalu," ujar Pramono.
Baca: Tak Usung Hary Tanoe, Perindo Siap Majukan Jokowi sebagai Capres
Diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mewacanakan mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 yang akan datang.
Hal itu akan menjadi agenda utama di dalam Rapimnas Perindo, akhir 2017.
"Dukungan kepada Jokowi menjadi agenda utama yang akan dibahas dalam Rapimnas Perindo akhir tahun ini. Akan banyak nama yang dibahas," ujar Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq saat dihubungi, Rabu.
Wacana dukungan Perindo tersebut menyusul pernyataan dukungan yang sebelumnya diungkapkan secara tegas oleh sejumlah parpol, yakni Nasional Demokrat, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).