Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Ramah Tamah

Kompas.com - 28/06/2017, 14:05 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saling mengunjungi, mengucapkan permohonan maaf dan berjabat tangan adalah tradisi yang biasa dilakukan di Indonesia.

Setidaknya, hal itu dilakukan setahun sekali ketika Hari Raya Idul Fitri.

Kebiasaan tersebut dilakukan baik oleh mereka yang merayakan Lebaran, atau sekadar menunjukkan rasa persaudaraan.

Kebiasaan itu tak cuma dilakukan oleh masyarakat di kelas menengah ke bawah. Para pejabat, elite politik, pimpinan lembaga negara, hingga presiden juga melaksanakan tradisi silaturahim itu.

Politik silaturahim

Kebiasaan itu pun dianut dalam suatu budaya politik. Tak soal perbedaan warna partai, ideologi, atau apa pun kepentingannya, tradisi ramah tamah atau silaturahim tetap dijalankan.

Segala perbedaan seolah-olah ditinggalkan sejenak guna mengikat tali silaturahim.

Peneliti Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, budaya silaturahim memiliki kontribusi besar bagi proses konstruksi budaya politik adiluhung dan yang luhur di Indonesia.

Menurut Ubedilah, budaya politik yang memegang teguh etika telah dicontohkan para pendiri bangsa sejak puluhan tahun lalu.

Misalnya, menurut Ubedilah, kebiasaan silaturahim antara Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Agus Salim maupun Sutan Syahrir.

"Meski mereka berbeda pendapat dalam berbagai hal, tetapi silaturahim mereka tidak putus. Budaya silaturahim telah melekatkan para pemimpin bangsa di masa itu," ujar Ubedilah kepada Kompas.com, Rabu (28/6/2017).

Momentum Idul Fitri memang saat yang tepat untuk bersilaturahim. Presiden Jokowi, misalnya.

Dalam perayaan Lebaran tahun ini, Jokowi menggelar open house di Istana Negara. Berbagai anggota Kabinet Kerja, tokoh politik hingga masyarakat biasa dapat bersilaturahim bersama.

Masing-masing pejabat juga tak ketinggalan menggelar open house di kediaman masing-masing.

Bahkan, tradisi silaturahim juga tak perlu menunggu hingga umat Islam selesai melaksanakan Shalat Id.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com