Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2017, 18:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Kebagusan IV, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (19/4/2017) sore, terpantau sepi.

Pantauan Kompas.com, mobil Megawati memang sudah keluar dari rumah sekitar pukul 15.00 WIB. Mobil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga mengikuti mobil Megawati dari belakang.

Saat itu, proses penghitungan suara di TPS 027, yang tepat berada di depan rumah Megawati, masih berlangsung.

Namun, hingga penghitungan suara rampung dan TPS sepi, Megawati tidak kunjung kembali ke kediamannya.

Pukul 17.45 WIB, pagar rumah Megawati ditutup. Tapi ada beberapa orang petugas keamanan yang masih tampak berjaga di dalam dan luar rumah tersebut.

(Baca juga: Anies-Sandi Menang di TPS Megawati)

Selain itu, tampak beberapa orang keluar dari dalam rumah sembari menenteng nasi kotak.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sendiri mengatakan, tidak ada aktivitas lagi di kediaman Megawati di Kebagusan. Hasto mengarahkan para jurnalis untuk meliput ke Hotel Pullman, tempat pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berkumpul.

Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai Rabu pukul 17.20 WIB.

Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara. Sementara itu pasangan Ahok-Djarot memperoleh 42 persen suara.

(Baca: Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen)

Peneliti Litbang Kompas, Ratna mengatakan hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Untuk hasil resmi, maka harus menunggu perhitungan dari KPU Provinsi DKI Jakarta.

Quick count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 Litbang Kompas kali ini mengambil sampel di 400 TPS yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan 227.954 pemilih.

Kompas TV Inilah Pesan Megawati di Pilkada DKI Putaran Dua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com