Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Calon Komisioner Petahana soal Tudingan KPU Membangkang DPR...

Kompas.com - 03/04/2017, 20:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meminta DPR tak khawatir dengan kemandirian KPU dalam membuat Peraturan KPU (PKPU).

Hal itu disampaikan Arief, menanggapi penyikapan Komisi II DPR yang menyatakan KPU harus menaati hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR, saat uji kelayakan dan kepatutan calon Komisioner KPU di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Pada uji kelayakan dan kepatutan gelombang pertama, Komisi II menyinggung uji materi yang dilakukan KPU periode 2012-2017 terhadap pasal 9 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

(Baca: DPR Akan Pertanyakan Tak Lolosnya Sejumlah Nama kepada Timsel KPU)

Dalam pasal tersebut berisi kewajiban KPU menaati hasil rapat konsultasi dengan DPR saat menyusun Peraturan KPU (PKPU).

Uji materi tersebut dinilai DPR sebagai bentuk pembangkangan KPU kepada DPR selaku pembuat undang-undang.

Padahal, kata Arief, kemandirian KPU bukanlah penghalang, melainkan jaminan bagi terciptanya pemilu yang bebas dari intervensi pihak manapun.

"Kalau ada yang salah dengan PKPU, ada yang tidak sesuai dengan regulasi, maka PKPU bukan tidak bisa dikoreksi. Bisa dikoreksi oleh KPU sendiri, maupun oleh pihak lain melalui judicial review ke MA (Mahkamah Agung)," ujar Arief.

(Baca: Semua Fraksi Sepakat Komisioner KPU Jadi 11 Orang, Bawaslu 9 Orang)

Ia pun menegaskan kemandirian KPU bukan berarti tidak mendengar masukan dari pihak lain dalam menyusun PKPU. Ia mengungkapkan, dalam menyusun PKPU, KPU selalu mengadakan focus group discussion (FGD), expert meeting, hingga rapat konsultasi dengan DPR.

Namun, selaku penyelenggara pemilu, KPU harus mandiri dalam menyusun PKPU, sehingga tidak bisa diintervensi pihak manapun termasuk DPR.

"Yang diharapkan KPU, setelah proses itu selesai dan saatnya kita mengambil keputusan dan membuat kebijakan, ya oleh kami sendiri. Maka disitulah makna kemandirian KPU, itu tak perlu ditakutkan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com