JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya informasi negatif di media soaial yang berupaya memecah persatuan dan kesatuan bangsa, ternyata membuat resah warga Nahdlatul Ulama.
Sejumlah warga NU tergerak untuk mengkampanyekan nilai-nilai pancasila melalui media sosial.
Sebagai contoh, sejumlah warga NU menyebarkan pesan persatuan dan kebhinekaan melalui media sosial Twitter. Kicauan bernada positif dalam setiap akun pribadi tokoh-tokoh NU disertai dengan taggar #NUjagaNKRI.
Salah satunya dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini. Berikut beberapa contoh kicauan warga NU di Twitter.
@Helmy_Faishal_Z Tolong-menolong antar sesama, nilai2 luhur bangsa yg harus kita rawat bersama. #NUjagaNKRI
Bagi NU: salah satu jalan dakwah mengembangkan Islam yg toleran dan damai di Indonesia adalah dg merawat Pancasila. #NUjagaNKRI @jokowi pic.twitter.com/uwuQpCu1fi
— Ahmad HelmyFaishal Z (@Helmy_Faishal_Z) January 4, 2017
@Helmy_Faishal_Z Bagi NU: salah satu jalan dakwah mengembangkan Islam yg toleran dan damai di Indonesia adalah dg merawat Pancasila. #NUjagaNKRI
Irak dan Suriah hancur gara-gara ambisi kaum ekstremis yang terus menebarkan fitnah/hoax. Kita tdk boleh hancur seperti mereka #NUjagaNKRI pic.twitter.com/cCetT5335J
— zuhairi misrawi (@zuhairimisrawi) January 4, 2017
@Zuhairimisrawi Irak dan Suriah hancur gara-gara ambisi kaum ekstremis yang terus menebarkan fitnah/hoax. Kita tdk boleh hancur seperti mereka #NUjagaNKRI
"Ini kesadaran kolektif sebagian warga NU yang melihat medsos sebagai sarana dakwah yang efektif. NU memandang penting untuk melakukan narasi balik agar pemahaman rakyat tidak bergeser," ujar Helmy kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2017).
Menurut Helmy, tidak bisa dipungkiri bahwa di dalam media sosial saat ini banyak beredar informasi yang merusak sendi-sendi kebangsaan. Informasi yang liar tersebut, harus diimbangi dengan penyebaran paham-paham kebenaran.
(Baca: Masyarakat Diminta Tak Khawatir soal Rencana Penertiban Konten Medsos)
Jika tidak diimbangi, warga NU khawatir ajaran kebencian dan ajakan perpecahan akan dianggap sebagai kebenaran oleh banyak orang.
"Bagi NU, Pancasila adalah dasar negara yang paling ideal untuk bangsa Indonesia yang sangat majemuk. NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita," kata Helmy.