Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegaran Zanette, Perang terhadap "Hoax", dan Misteri Schumacher

Kompas.com - 30/12/2016, 08:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa perampokan dan pembunuhan di Pulomas menyisakan cerita haru dari korban yang selamat. Salah satunya Zanette Kalila atau Anet. Ketegarannya menghadapi musibah yang dialami keluarganya menuai banyak simpati.

Selain masih terkait kasus pembunuhan di Pulomas, berita kemarin yang menjadi sorotan adalah upaya pemerintah untuk memerangi penyebaran berita bohong atau hoax di internet yang kembali ditegaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia meminta aparat kepolisian bergerak memberantas hoax

Tanggal 29 Desember kemarin juga bertepatan dengan 3 tahun kondisi pebalap F1 Michael Schumacher mengalami koma. Bagaimana kondisinya sekarang, masih belum ada kejelasan.

Berikut rangkuman berita kemarin yang perlu Anda tahu:

1. Ketegaran Anet

Zanette Kalila harus mengalami peristiwa pahit pada usia 13 tahun. Anet, panggilan akrab Zanette, merupakan salah seorang korban selamat dari perampokan disertai pembunuhan yang terjadi di rumahnya, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016). Anet menyaksikan bagaimana kasus perampokan itu menewaskan ayahnya, Dodi Triono, serta dua saudaranya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).

Di balik peristiwa itu, Anet memiliki kisah tersendiri saat berada dalam situasi mencekam di ruang penyekapan yang sempit tersebut. Anet berulang kali menguatkan semua korban. Diona sempat menggigit Anet sebagai tanda dia tak lagi kuat bertahan hidup dalam ruang penyekapan.

Setelah peristiwa pahit yang dialami selama lebih dari 12 jam, Anet dengan tegar ikut mengantarkan ayah dan kakak-adiknya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Ketegaran Anet mencuri perhatian Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Mochamad Iriawan saat menjenguk korban penyekapan di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Kamis (29/12/2016) sore.

"Semoga Anet (panggilan Zanette) bisa segera sehat ya. Jalan masih panjang, harus tetap kembali sekolah," ujar Iriawan.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvsh0 

2. Perang terhadap hoax

Presiden Joko Widodo menyoroti banyaknya media online yang memuat konten-konten kebohongan dan fitnah. Ia meminta agar keberadaan media online semacam ini dievaluasi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai antisipasi perkembangan media sosial, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Jokowi juga meminta aparat kepolisian untuk melakukan penegakan hukum terhadap pemilik akun media sosial yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan provokatif.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com