Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan KPU Kian Berat, Komisioner Harus Sosok Kuat Hadapi Tekanan

Kompas.com - 26/12/2016, 19:28 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 36 nama calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 22 calon komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lolos hasil seleksi tahap II.

Datang dari bermacam unsur dan latar belakang, nama-nama tersebut dinilai cukup kompeten untuk menjabat Komisioner KPU-Bawaslu periode 2017-2022.

"Para petahana, baik pusat maupun daerah, para tenaga ahli, dosen, praktisi hukum, dan pemantau pemilu terlihat ada dalam komposisi yang lolos tahap kedua ini," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz saat dihubungi, Senin (26/12/2016).

Penyelenggara pemilu dihadapkan pada tantangan berat. Terlebih lagi, kata Masykurudin, skema dan mekanisme pemilu kali ini sama sekali baru. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden digelar serentak. 

(Baca: ICW Sebut Ada Nama Calon Anggota KPU-Bawaslu yang Bermasalah)

Tantangan lain yang mesti dihadapi adalah kepercayaan masyarakat terhadap para pelaku politik nasional yang cenderung menurun. 

Para komisioner dan jajarannya mesti bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemilu.

"Aspek integritas, soliditas, kuat dalam tekanan dan kemampuan berkomunikasi, perlu dicari dalam tahapan berikutnya," kata Masykurudin.

Tak ada ahli TI

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Lukman Edy juga menilai hasil seleksi Komisioner KPU-Bawaslu tahap II cukup menjanjikan.

Latar belakang calon komisioner yang beragam menjadi alasannya. Untuk Komisioner KPU, terdiri dari komisioner KPU dan Bawaslu yang kini menjabat, mantan pejabat pemerintahan, komisioner KPU daerah, hingga profesi lainnya.

Namun, Lukman menyayangkan, tidak ada calon komisioner yang belatar belakang teknologi informasi.

Padahal, KPU di masa depan dituntut untuk bekerja dengan basis teknologi informasi.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu, kata Lukman, dinilai baik karena banyak yang berlatar belakang hukum dan teknologi.

"Kebutuhan Bawaslu ke depan, yang kewenangannya bertambah luas sebagai lembaga, bukan saja bertugas mengawasi, melainkan juga menjalankan kewenangan peradilan pemilu," kata dia.

"Maka membutuhkan anggota Bawaslu yang paham acara persidangan, dan kuat di bidang pengawasan dan advokasi, serta juga mau memanfaatkan perangkat teknologi untuk memudahkan pengawasan secara luas."

(Baca: 36 Calon Komisioner KPU dan 22 Calon Anggota Bawaslu Lolos Seleksi)

Ia berharap, tim seleksi KPU-Bawaslu dapat mempertahankan obyektivitas demi terpilihnya komisioner-komisioner KPU-Bawaslu yang berkualitas.

"Bukan saja pendidikannya cukup, melainkan juga punya kemampuan teknis dan manajerial yang kuat," kata politisi PKB itu.

Kompas TV KPU Banten Sosialisasi Alat Peraga Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com