Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ante Mortem" Penumpang Pesawat Skytruck Lengkap, DVI Siap Identifikasi

Kompas.com - 05/12/2016, 09:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengumpulkan data ante mortem 13 awak dan penumpang pesawat jenis Skytruck milik Polri yang jatuh di perairan Batam, Sabtu (3/12/2016) lalu.

"Sampai tadi malam, tim ante mortem berhasil mengumpulkan 11 data ante mortem. Dua data ante mortem baru akan dikirim hari ini. Jadi lengkap," ujar Kepala DVI Kombes Anton Castelani lewat pesan singkat, Senin (5/12/2016).

Sebanyak 13 data ante mortem itu dikumpulkan dari keluarga masing-masing awak pesawat di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Tangerang Selatan, Jawa Tengah, hingga Banten.

Data ante mortem yang dikumpulkan itu berupa dua jenis, yakni sampel rambut atau barang-barang yang terakhir digunakan awak pesawat untuk dapat diambil DNA-nya dan rekaman gigi geligi atau odhontologi.

Anton mengatakan, berdasarkan satu jenazah yang telah ditemukan pada Minggu (4/12/2016) kemarin, proses identifikasi akan difokuskan pada rekonsiliasi data odhontologi dan DNA saja.

"Melihat kondisi jenazah yang ditemukan, proses identifikasi akan sangat bergantung, khususnya pada pemeriksaan DNA," ujar dia.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo sebelumnya mengatakan, jajarannya telah menemukan titik jatuhnya pesawat milik Polri dengan tipe M-28 Skytruck.

(Baca: Basarnas Temukan Titik Jatuhnya Pesawat Skytruck Milik Polri)

Titik jatuhnya pesawat berada di koordinat 00 17 .321 N - 104 50.518 E. Lokasi tersebut tidak jauh dari Pulau Batam. Kedalaman laut di titik itu diperkirakan mencapai 24 meter.

Soelistyo menuturkan, saat proses pencarian pada Sabtu kemarin, kapal penyelamat Basarnas telah menemukan serpihan pesawat berupa satu ban pesawat, red box, serpihan badan pesawat, dan manual box pesawat.

Selain itu, Basarnas juga menemukan potongan jenazah korban dalam tiga kantong jenazah.

Kompas TV Operasi Pencarian Terkendala Komunikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com