Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Undangan UMNO, Setya Novanto Singgung Penyanderaan WNI dan Investasi

Kompas.com - 05/08/2016, 20:55 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus DPP Partai Golkar melawat ke Malaysia dalam rangka memenuhi undangan United Malays National Organisation (UMNO) di Putra Jaya, Malaysia, Jumat (5/8/2016).

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar berkesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Novanto mengapresiasi hasil pertemuan antara PM Najib dan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan pandangan. "Saya berharap hubungan kedua negara ke depan akan semakin baik, terutama kerja sama di sektor ekonomi, perlindungan WNI, dan keamanan wilayah laut," kata Setya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2016).

Setya menyampaikan bahwa Partai Golkar telah berhasil melewati masa sulit pasca-konflik internal yang terjadi lebih dari satu tahun belakangan. Dan saat ini, sudah siap memposisikan diri untuk mendukung pemerintah.

"Serta menegaskan dukungan kepada Jokowi sebagai Presiden dalam pemilu 2019," kata dia.

Pertemuan partai lintas negara ini membawa sejumlah agenda penting. Di antaranya kerja sama bidang politik, keamanan wilayah, perlindungan WNI, dan kerja sama ekonomi.

"Kami berharap UMNO sebagai partai sahabat agar tetap solid dan kuat, dan sebagai sesama partai pendukung pemerintah dapat terus bekerja sama dengan baik," ujar Novanto dalam pidato sambutannya.

Setya berharap agar upaya menjaga keamanan laut di wilayah perbatasan, khususnya di perairan Sulu, dapat segera dilaksanakan dengan baik. Terlebih saat ini masih ada 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Kami mendorong agar hasil pertemuan tingkat menteri antara Menhan Indonesia, Malaysia dan Filipina di Bali dapat segera ditindaklanjuti karena ini merupakan tugas bersama menjaga kondusifitas di wilayah laut," kata dia.

Setya meminta Pemerintah Malaysia terus meningkatkan perlindungan kepada TKI dan memberikan kebijakan pemutihan bagi para TKI yg tidak memiliki dokumen resmi.

"Ada lebih dari 100 TKI kita di Malaysia yang terancam hukuman mati. Kami mohon kearifan dari kerajaan Malaysia untuk memberikan pengampunan kepada mereka," kata dia.

Selain itu, Setya memaparkan sejumlah kerja sama antara RI dan Malaysia di bidang ekonomi dan sumber daya energi.

Pada 2013, volume perdagangan RI-Malaysia adalah senilai 24 miliar Dolar Amerika, kemudian mengalami penurunan pada 2015 menjadi 16,6 miliar Dolar Amerika atau mengalami defisit sebesar 900 juta Dolar Amerika.

"Ke depan kami menargetkan volume perdagangan RI-Malaysia sebesar 30 miliar Dolar Amerika. Oleh sebab itu, kerja sama perdagangan kedua negara perlu kembali ditingkatkan," kata dia.

Guna mendorong kerja sama ekonomi di sektor energi, Setya berharap Malaysia dapat meningkatkan investasinya.

"Termasuk eksplorasi migas di kawasan Natuna," kata dia. Setya juga menyinggung sengketa di Laut Tiongkok Selatan. Ia berharap, upaya penyelesaian tidak berlarut-larut, apalagi menjadi konflik yang dapat mengganggu hubungan diplomatik antarnegara sahabat.

Turut serta dalam kunjungan itu di antaranya Ketua Harian Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, Bendahara Umum Robert Kardinal, Korbid Polhukam Yorris Raweyai, Korbid Kesra Roem Kono, Kabid Hubungan Luar Negeri Meutia Hafid, Kabid Kerjasama Eksekutif dan Legislatif Yahya Zaini, dan Kabid SDA dan Lingkungan Hidup Satya Yudha, serta Kabid Pemuda dan Olahraga Fadh Arafiq.

Kompas TV Ini Strategi Partai Golkar Hadapi Pilkada Serentak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Nasional
Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com