Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Kedua Pemerintahan, Jokowi Tak Lagi Tunduk kepada Parpol Pendukung

Kompas.com - 25/07/2016, 07:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menilai, menjelang dua tahun pemerintahan berjalan, Presiden Joko Widodo sudah lepas dari ikatan partai pendukungnya, khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Hal ini tidak lepas dari bergabungnya sejumlah partai oposisi ke pemerintah, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.

"Jokowi sudah mengurangi beban untuk menunduk kepada parpol pendukungnya, terutama kepada PDI-P," kata Burhanudin saat menjadi pembicara dalam rilis survei Saiful Mujani Reseaerch and Consulting di Jakarta, Minggu (24/7/2016).

(Baca: Jokowi Minta Relawannya Laporkan Pejabat yang Tak Becus Kerja)

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap Jokowi semakin meningkat menjadi 67 persen pada Juni 2016 ini. Jumlah itu naik pesat dari Juni 2015 sebesar 41 persen.

Menurut Burhan, naiknya tingkat kepuasan masyarakat ini disebabkan Jokowi pada tahun keduanya sudah lepas dari keterikatan dengan parpol, khususnya PDI-P.

"Pada tahun pertamanya, Jokowi tersandera dengan kekuatan politik yang terbatas dan tak bisa dapat dukungan publik," ucap dia.

Burhan mencontohkan, pada tahun pertamanya, Jokowi menyusun kabinet dengan masih mengakomodasi kepentingan parpol. Jokowi juga memilih Kapolri berdasarkan selera PDI-P, yakni Budi Gunawan.

(Baca: Jika Pilpres Digelar Sekarang, Jokowi Menang Telak)

Namun, perubahan terlihat pada tahun kedua. Jokowi berani melakukan perombakan kabinet dan menyingkirkan menteri dari parpol yang dianggap tidak berkinerja baik. Jokowi juga menolak revisi Undang-Undang KPK yang getol diusulkan PDI-P.

Terakhir, Jokowi juga menunjuk Tito Karnavian sebagai Kapolri. Padahal, Budi Gunawan yang sempat didukung PDI-P masih menjabat sebagai Wakapolri.

(Baca: Politisi PDI-P Sindir Golkar yang Buru-buru Dukung Jokowi pada Pilpres 2019)

"Jokowi berani mengatakan tidak kepada partai pendukungnya," kata Burhan.

Burhan menilai, dukungan yang besar dari parpol ini harus terus dimanfaatkan Jokowi untuk mewujudkan janji-janji politiknya yang sampai saat ini belum terwujud karena terganjal kepentingan parpol.

"Kalau dukungan ini tidak dimanfaatkan akan mubazir," ucap Burhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Nasional
Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Nasional
MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

Nasional
Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Nasional
Menkominfo, Kepala BSSN dan Sejumlan Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Menkominfo, Kepala BSSN dan Sejumlan Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Nasional
Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Nasional
Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak 'Back Up' Data PDN Sebab Anggaran

Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak "Back Up" Data PDN Sebab Anggaran

Nasional
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Komisi I DPR Desak Pemerintah Cari Pelaku Peretasan PDN

Komisi I DPR Desak Pemerintah Cari Pelaku Peretasan PDN

Nasional
Wakil Ketua MPR Sebut Prabowo Akan Dilantik sebagai Presiden di Jakarta, Bukan IKN

Wakil Ketua MPR Sebut Prabowo Akan Dilantik sebagai Presiden di Jakarta, Bukan IKN

Nasional
Kerentanan Pertahanan dan Keamanan Siber Nasional yang Tak Dibenahi

Kerentanan Pertahanan dan Keamanan Siber Nasional yang Tak Dibenahi

Nasional
Jokowi Akan Hadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2024 di Senayan

Jokowi Akan Hadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2024 di Senayan

Nasional
Prabowo Akan Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bareng Jokowi

Prabowo Akan Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bareng Jokowi

Nasional
Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Nasional
Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com