JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan pelaksanaan operasi Tinombala akan dilaksanakan sampai tuntas meski pimpinan teroris Poso, Santoso berhasil dilumpuhkan.
Gatot mengatakan akan terus melakukan pengejaran terhadap sisa anggota kelompok Santoso yang masih belum tertangkap.
"Saya sampaikan pesan kepada teroris dunia jangan salah memilih tempat, Indonesia bukan tempat yang indah untuk teroris," ujar Gatot saat memberikan pengarahan kepada Prajurit TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala seperti dikutip dari keterangan pers Dispen AD, Kamis (21/7/2016).
(Baca: Pemerintah Pertimbangkan Ampuni 19 Anggota Santoso jika Mau Serahkan Diri)
Gatot menegaskan negara Indonesia tidak boleh hancur karena ulah teroris. Dia berharap kebersamaan TNI dan Polri serta dukungan dari masyarakat bisa mencegah aksi teror semakin berkembang di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Gatot juga menyampaikan bahwa dia percaya baik prajurit TNI maupun Polri dalam melaksanakan tugas operasi, tidak terbersit keinginan untuk naik pangkat atau memperoleh penghargaan.
“Beritahu kepada dunia, kepada siapapun juga, bahwa kita tidak bisa didekte oleh siapapun juga. Negara lain boleh berantakan karena teroris. Kita tidak bisa, karena kebersamaan TNI, Polri dan masyarakatlah yang mendukung sehingga mereka tidak punya tempat disini,” ucap dia.
(Baca: Kapolri: Santoso Tewas Bukan Berarti Jaringan Terorisme Berakhir)
Selain itu, Gatot mengucapkan terima kasih khususnya kepada masyarakat di wilayah Palu, Poso dan sekitarnya serta pemerintah daerah atas kerjasama, sehingga pelaksanaan operasi Satgas Tinombala di Poso berjalan dengan lancar.
Sebelumnya, Satgas Operasi Tinombala berhasil menembak mati Santoso di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016). Selain Santoso, Satgas Operasi Tinombala juga berhasil menembak mati satu pengikut Santoso bernama Mukhtar.