Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhardi Harus Antisipasi Kemarahan Loyalis Santoso

Kompas.com - 21/07/2016, 09:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengapresiasi efektivitas kinerja Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri dalam Operasi Tinombala.

Hal ini menyusul dilumpuhkannya sejumlah aktor utama kelompok teroris di Poso, termasuk Santoso, gembong teroris Indonesia.

"Langkah satgas ini perlu diacungi jempol, hal ini mengingat operasi penangkapan teroris di Poso ini telah dilakukan sejak 2012 dan harus menempuh wilayah yang sulit terjangkau.Tentu hasil ini bukan tanpa kerja keras tim Satgas yang sangat terlatih," kata Nasir dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2016).

Di sisi lain, tewasnya Santoso, menjadi tantangan besar bagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Pol) Suhardi Alius.

“Ini adalah pekerjaan rumah berat bagi Suhardi sebagai Kepala BNPT ke depan, perlu langkah strategis dalam mengantisipasi munculnya kemarahan dan teror dari loyalis Santoso akibat tewasnya sejumlah anggota kelompoknya,” harap Nasir.

Politisi PKS itu pun menilai operasi Tinombala berhasil lantaran menggunakan sejumlah pendekatan yang progresif.

“Di tengah kelemahan Undang-Undang yang ada, Satgas mampu melumpuhkan kekuatan kelompok teroris yang selama ini sulit disentuh, tentu ini dilakukan dengan terobosan yang luar biasa,” ungkapnya.

Meskipun dinilai efektif, Nasir menegaskan Komisi III akan melakukan evaluasi pelaksanaan Operasi Tinombala, pekan ini. Evaluasi tersebut melalui Kunjungan Kerja ke sejumlah daerah strategis yang pernah jadi tempat operasi penangkapan teroris.

“Kita akan catat dan analisis kelemahan pelaksanaan operasi selama ini dan hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam perubahan Undang-Undang ke depan,” papar nasir.

Nasir juga yakin Suhardi Alius dapat bekerja cerdas dan memantapkan program dan kinerja BNPT ke depan.

"Sebagai mitra komisi III DPR RI, BNPT akan selalu kami awasi terutama langkah strategis lainnya yg akan diambil pasca tewasnya pimpinan kelompok teroris Santoso ini," kata Nasir.

Nasir pun berharap, hasil yang diperoleh Satgas yang telah menghabiskan anggaran negara yang tidak sedikit ini dapat menjadi momentum berakhirnya persoalan teroris di Indonesia.

"Meski dinilai berhasil menewaskan pimpinan kelompok teroris, kita tidak boleh lengah, kita harus waspada dan perlu terus mengkritisi penanganan tindak pidana terorisme oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.

Santoso tewas dalam baku tembak antara kelompok radikal dan aparat Satgas Operasi Tinombala di Poso, Senin (18/7/2016). Baku tembak itu juga menewaskan Muchtar, anak busah Santoso. Tiga orang lagi, yang diduga istri Santoso, istri Muchtar dan Basri melarikan diri.  

Kompas TV Tim DVI Dapatkan Kepastian Ciri Fisik Santoso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com