JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Jeneral (pol) Tito Karnavian akan dilantik sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (13/7/2016) pukul 14.00 WIB. Namun, hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum menunjuk siapa yang akan menggantikan posisi Tito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Rupanya, hal ini sengaja dilakukan agar Tito sebagai Kapolri baru bisa memberikan masukan mengenai sosok yang pas untuk menggantikan posisinya di BNPT.
"Jadi memang ini Kapolri dulu. Kapolri diangkat, Kapolri baru juga kemudian punya aspirasi untuk sampaikan Pak Presiden pengangkatan kepala BNPT, agar segera diisi," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/7/2016) sore.
Tentunya, lanjut Pratikno, pengangkatan Kepala BNPT tidak akan dilakukan dalam waktu lama. Dengan begitu, posisi kepala lembaga yang menangani terorisme itu tidak akan terlalu lama dibiarkan kosong.
(Baca: Rabu, Presiden Lantik Tito Karnavian sebagai Kapolri)
"Dalam waktu yang sangat singkat (akan ditentukan Kepala BNPT baru)," tambah Pratikno.
DPR menyetujui Tito sebagai Kapolri dalam sidang paripurna, Senin (27/6/2016). Persetujuan pada sidang paripurna DPR ini merupakan tindak lanjut dari hasil uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi III.
Secara aklamasi, seluruh fraksi di Komisi III DPR menyatakan Tito lolos uji kelayakan dan kepatutan.