JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mendatangi Kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) di Jakarta, Rabu (4/5/2016) siang.
Kedatangan Anies dalam rangka menerima laporan resmi dari Ombudsman terkait temuan pelanggaran yang terjadi selama ujian nasional (UN) tingkat SLTA.
Anies mengapresiasi hasil temuan Ombudsman yang disampaikan kepada pihak Kemendikbud.
Laporan yang diterima tak hanya berkisar pada kecurangan semata. Tetapi juga pelanggaran dari keseluruhan proses penyelenggaraan UN seperti pengawalan pengiriman soal dan kualitas penjagaan ujian.
"Saya senang dan mengapresiasi hasil kerja keras teman-teman Ombudsman," ujar Anies dalam proses penerimaan laporan tersebut.
"Hanya, saya harapkan untuk Ombudsman level provinsi, laporannya jangan lagi kasus per kasus. Tapi tunjukan pola sebarannya ke kami," kata dia.
Menurut Anies, jika yang disampaikan hanya kasus per kasus, Kemendikbud akan kesulitan dalam menindaklanjutinya.
"Kalau sekedar kasus per kasus, dari internal kami juga sudah ada lalorannya. Apalagi kami berada di level pusat, sistem penyelesaian masalahnya harus sistematis, tidak bisa kasus per kasus," kata dia.
Anies mengatakan Kemendikbud sudah berupaya mengambil langkah secara sistematis. Contohnya, tak menjadikan UN sebagai syarat kelulusan.
"Tapi memang kenyataannya kecurangan itu masih ada meskipun UN tak lagi jadi standar kelulusan. Itu karena sekolah punya prestise. Itu yang perlu dibenahi kembali," kata Anies.
Sementara itu Alvin Lie selaku anggota Ombudsman yang hadir, mengatakan bahwa pihaknya melaporkan hasil temuan tersebut untuk digunakan sebagai bahan evaluasi Kemendikbud sebelum menggelar UN di tingkat SLTP.
"Jangan sampai kasus-kasus peredaran kunci jawaban, penjaga yang tidak bertugas dengan baik, dan selainnya terulang kembali," ujar dia.
Alvin pun berharap untuk ke depannya penyelenggaraan UN tak lagi menggunakan model soal pilihan ganda, tetapi menggunakan model uraian terstruktur.
"Kalau soalnya esai kan sulit untuk membuat kunci jawaban, makanya kami berharap tahun depan tak lagi pikihan ganda," ucap Alvin.