Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang menilai pajak adalah ujung tombak dari APBN. Dengan demikian, tentunya pajak punya peran besar bagi pembangunan negara.
“Saat ini nyawa APBN adalah pajak. Seharusnya 70 persen APBN dihasilkan dari pajak, sedangkan sekarang masih sangat mengkhawatirkan,” ujar Oesman dalam sambutannya pada pelantikan pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pajak (IAI KAPj) periode 2016-2018 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Padahal, menurut Oesman, uang milik negara yang berasal dari pajak itu dapat mendukung visi Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia yang berdikari dalam hal ekonomi.
“Pembangunan infrastruktur, pembangunan yang masif, mampu menggerakan kebangkitan nasional. Lalu bagaimana kita bisa mendanai pembangunan tersebut? Keadaannya, tax ratio di Indonesia masih rendah, 11-12 persen. Penyebabnya rendahnya kepatuhan, atau praktik penggelapan pajak,” tutur Oesman.
Ia berharap bangsa Indonesia harus menyadari pentingnya pajak sehingga semua bisa taat pajak dan berkontribusi dalam kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Kontribusi tersebut adalah cerminan dari implementasi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,” katanya.
Terkait kepatuhan pajak, Oesman juga menyinggung soal tax amnesty atau pengampunan pajak bagi pengemplang pajak. Saat ini RUU soal tax amnesty masih dibahas oleh pemerintah dan DPR. Ia meminta masyarakat bersabar menunggu hasilnya.
“Biarkan mereka bekerja dan berpikir apa yang terbaik untuk rakyat dan bangsa. Saat ini dalam masa pembicaraan kita tunggu saja bagaimana hasilnya,” kata ia. (Adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.